KPU

Ingin Indonesia Emas tapi UKT Bikin Cemas: Sebut Pendidikan Tinggi Adalah Kebutuhan Tersier

Ingin Indonesia Emas tapi UKT Bikin Cemas: Sebut Pendidikan Tinggi Adalah Kebutuhan Tersier

Demonstrasi kenaikan UKT atau biaya kuliah di perguruan tinggi. --(Sumber Foto: Adzkia)

BACA JUGA:6 Manfaat Kacang Kedelai untuk Kesehatan, Jaga Kesehatan Tulang hingga Lancarkan Peredaran Darah

Namun, tingginya biaya pendidikan saat ini membuat impian ini sulit terwujud bagi banyak orang. Keadaan sosial di Indonesia saat ini menyajikan fakta bahwa Masyarakat sangat menghargai Pendidikan tinggi.

Wajar saja jika pernyataan 'pendidikan tinggi adalah kebutuhan tersier' yang dilontarkan oleh pejabat kemendikbudristek menuai kecaman dari masyarakat. 

Bagi mayoritas masyarakat Indonesia, pendidikan tinggi merupakan salah satu hal Istimewa dan merupakan bentuk investasi berharga untuk masa depan. 

BACA JUGA:Gelar Salat Idul Adha Lebih Awal, DMDI Bengkulu: Jangan Jadikan Perbedaan Saling Bermusuhan

Dengan menempuh pendidikan tinggi, diharapkan agar masyarakat mampu keluar dari zona kemiskinan serta mampu hidup layak dan sejahtera. 

Namun sayang seribu sayang, hari ini hanya sedikit dari masyarakat yang bisa mengeyam pendidikan tinggi. Kesenjangan akses terhadap pendidikan tinggi masih menjadi masalah utama di Indonesia. 

Banyak anak-anak bangsa yang berbakat namun, terpaksa mengubur mimpinya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi karena kendala ekonomi. Pernyataan dari pejabat tinggi Kemendikbudristek yang menganggap pendidikan tinggi sebagai sesuatu yang tersier telah menunjukkan kondisi masyarakat yang sebenarnya, hal tersebut sama saja dengan mengatakan akses terhadap pendidikan tinggi adalah sesuatu yang eksklusif, yang mana hanya seseorang dengan taraf ekonomi menengah keatas yang diperbolehkan untuk menentukan pilihan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. 

BACA JUGA:Cegah Curanmor, Mahasiswa UINFAS Bengkulu Wajib Cek STNK Saat Keluar Gerbang

Ini adalah tantangan besar bagi bangsa Indonesia terutama pada aspek pendidikan, fakta yang sangat memilukan bahwa Indonesia adalah negara yang menempati posisi ke-4 dengan penduduk terbanyak. Akan tetapi hanya 8,5% penduduk Indonesia yang menyelesaikan pendidikan hingga pada jenjang perguruan tinggi. 

Lalu, pejabat tinggi negara menganggap pendidikan tinggi adalah kebutuhan tersier? 

Selama perguruan tinggi dianggap sebagai sesuatu yang eksklusif di Indonesia maka menuju Indonesia emas hanya akan menjadi angan belaka, bahkan kini wacana menuju Indonesia emas menjadi Indonesia cemas. 

BACA JUGA:Masjid Al Iman Tanah Patah Gelar Shalat Idul Adha Hari Ini, Potong Hewan Kurban Besok

Pemerintah perlu menunjukkan komitmen nyata untuk memastikan bahwa akses terhadap pendidikan tinggi tidak lagi menjadi beban berat bagi masyarakat. Program beasiswa, subsidi biaya pendidikan, dan kebijakan pembiayaan yang adil dan tepat sasaran harus menjadi prioritas utama. 

Dengan pendekatan yang berbasis data dan sensitif terhadap kebutuhan masyarakat, hingga kita dapat memastikan bahwa pendidikan tinggi di Indonesia tidak lagi menjadi hak istimewa yang hanya bisa di akses oleh sebagian kecil orang, tetapi menjadi hak dasar yang bisa dinikmati oleh semua orang. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: