Tunggakan Utang RS Capai Miliaran, Operasional PMI Kota Bengkulu Terancam Terhenti
Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia (UDD PMI) Kota Bengkulu terancam tidak beroperasi akibat tunggakan biaya penggunaan darah di rumah sakit sudah mencapai miliaran rupiah. --(Sumber Foto: Tim/BETV)
BENGKULU, BETVNEWS - Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia (UDD PMI) Kota BENGKULU terancam tidak beroperasi akibat tunggakan biaya penggunaan Darah di rumah sakit sudah mencapai miliaran rupiah.
Padahal, jika menggunakan versi BPJS, biaya tersebut selalu dibayar setiap kali klaim.
BACA JUGA:Sempat Cekcok, Pria di Rejang Lebong Tewas Usai Dibacok Istri Sendiri
Bendahara PMI Kota Iryanka Aditya, mengaku kewalahan dengan sikap manajemen rumah sakit yang terkesan mempermainkan UDD PMI.
Ia menilai bahwa ada indikasi kesengajaan untuk tidak membayar tunggakan tersebut.
BACA JUGA:Hari Kedua PPDB SMAN 1 Kaur, Puluhan Pendaftar Serahkan Berkas Fisik
"Bayangkan ada rumah sakit yang nunggak 1 tahun. Kami sudah berupaya untuk melakukan pendekatan. Namun tetap saja kami diacuhkan," keluhnya.
BACA JUGA:PMI Rejang Lebong Berangkatkan Armada Air Bersih ke Daerah Bencana Pesisir Selatan Sumbar
Di sisi lain, UDD PMI harus membayarkan gaji karyawan. Kemudian pembayaran untuk pembelian kantong darah dan perlatan medis habis pakai.
"Kalau pihak rumah sakit tidak bayar, maka jangan salahkan jika suatu saat PMI tidak bisa memberikan darah," ujar Cece, begitu biasa disapa.
BACA JUGA:Stok Darah Menipis, Iryanka Aditya Gelar Aksi Donor Darah Bersama PMI
Selain pembayaran gaji dan pembelian peralatan donor darah, PMI juga membutuhkan peningkatan kualitas mutu layanan dan SDM.
Semua hal tersebut tersendat karena utang rumah sakit yang tak kunjung terbayar. (Tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: