PP Aisyiyah Sosialisasi Bahaya Konsumsi Susu Kental Manis bagi Balita di Bengkulu
Majelis Kesehatan Pimpinan Pusat (PP) Aisyiyah, bekerja sama dengan Yayasan Abhipraya Insan Cendikia Indonesia (YAICI), mengadakan sosialisasi mengenai bahaya konsumsi susu kental manis bagi balita. --(Sumber Foto: Ilham/BETV)
"Data kami menunjukkan bahwa 3 dari 5 balita stunting aktif mengonsumsi kental manis," ungkapnya.
BACA JUGA:Kejati Bengkulu Limpahkan Kasus Pengemplang Pajak ke Pengadilan Negeri Bengkulu
Arif menambahkan bahwa fokus sosialisasi saat ini adalah untuk menyampaikan bahaya konsumsi kental manis sebagai pengganti susu.
"Kental manis adalah gula, bukan susu. Jika dikonsumsi berlebihan, bisa berbahaya," tegasnya.
BACA JUGA:KPU Kota Bengkulu Tetapkan Lokasi Pemasangan Alat Peraga Kampanye untuk Pilkada 2024
Ketua Majelis Kesehatan PP Aisyiyah, dr. Warsiti, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program Majelis Kesehatan Aisyiyah terkait gizi seimbang dan pencegahan stunting.
Ia menekankan bahwa penggunaan kental manis sebagai pengganti susu sangat berbahaya bagi pertumbuhan balita.
"Kami berharap kader dan pengurus Aisyiyah dapat melanjutkan program ini dengan fokus pada bahaya konsumsi kental manis yang memiliki kandungan gula berlebihan," tuturnya.
BACA JUGA:Kasus Korupsi Jembatan Taba Terunjam Memasuki Tahap 1, Dua Pelaku Sudah Ditetapkan Tersangka
Warsiti juga menjelaskan bahwa kental manis mengandung gula yang tinggi, dan jika dikonsumsi secara berlebihan, dapat mengganggu pertumbuhan anak.
"Melalui orientasi ini, kami menargetkan agar konsumsi kental manis dapat diminimalisir, karena dampaknya tidak hanya pada stunting, tetapi juga berpotensi menyebabkan diabetes di usia muda," tutupnya.
(Ilham)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: