KPU

DKP Provinsi Bengkulu Sambangi Nelayan Pemilik Kapal Karam di Pantai Malabero

DKP Provinsi Bengkulu Sambangi Nelayan Pemilik Kapal Karam di Pantai Malabero

Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Bengkulu, langsing turun ke lapangan setelah mendapat kabar karamnya sejumlah kapal nelayan di Pantai Malabero Kelurahan Malabero, Kecamatan Teluk Segara, Kota Bengkulu. --(Sumber Foto: Jalu/BETV)

"Kalau ditotal kerugiannya mencapai Rp90 juta mas," kata Wan Ail, pemilik kapal yang karam.

BACA JUGA:Wisata Napal Jungur Kembali Makan Korban, Satu Pengunjung Tewas Tenggelam

Adapun kronologi kejadian menurut Wan Ail, sekitar pukul 01.00 WIB ada ombak besar setelah hujan deras. 

Ia hanya mendengar ombak datang dan menyapu kapal-kapal nelayan. Saat kejadian, ia tidak dapat bertindak karena ombak yang terlalu tinggi dan disertai angin kencang.

BACA JUGA:Kerjasama Bank Bengkulu dan Bank BJB Jadi Percontohan Provinsi Maluku

Pukul 04.00 WIB baru diketahui kapal-kapal nelayan sudah banyak lepas dari tambatan dan menghilang. Lalu para nelayan di Pantai Malabero, bergotong-royong mengangkat dan mencari sisa puing-puing kapal yang karam.

"Kejadiannya itu ditimpa ombak lalu talinya putus, waktu kami ingin pergi melaut, saat disenter kapalnya sudah tidak kelihatan dikarenakan ombak tinggi. Diperkirakan dini hari pukul 01.00 WIB dan nelayan baru mengetahui tambatan tali kapal sudah lepas membuat kapal tersebut mengahntam karang dan harus karam serta hancur berkeping-keping pada pukul 04.00 WIB," jelas Wan Ail.

BACA JUGA:Kejari Seluma Awasi Pilkada Seluma, ASN dan Kades Diminta Tak Terlibat Politik

Tambah Wan Ail, diketahui total ada 5 kapal yang dilaporkan rusak pasca diterjang ombak besar Rabu malam, diantaranya 2 hancur dan 3 lagi mengalami kerusakan

"Pagi tadi, kami para nelayan sama-sama ikut mencari kapal-kapal nelayan yang karam. Ada sebagian yang ketemu dalam kondisi utuh dan ada sebagian yang hanya sisa puingnya saja," tambahnya.

BACA JUGA:Dugaan Korupsi PAD Mega Mall, Pemkot Bengkulu Serahkan Sepenuhnya ke APH

Sementara itu, salah satu pemilik lainnya Lapik, menyebutkan kerugian yang dialaminya berkisar Rp30 juta termasuk hilangnya alat tangkap ikan.

Dirinya berharap ada bantuan dari pemerintah untuk para nelayan yang terkena musibah ini.

"Jelasnya tidak bisa melaut, kapal hancur terbentur karang belum bisa diambil, ombak masih besar. Harapannya agar ada bantuan dari pihak pemerintah," ungkapnya.

(Jalu) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: