13 Ekor Sapi di Kota Bengkulu Diduga Terjangkit Virus Jembrana

BENGKULU, BETVNEWS – Sebanyak 13 ekor sapi di Kota BENGKULU diduga terjangkit penyakit jembrana, demikian disampaikan oleh Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota BENGKULU, drh. Henny Kusuma Dewi.

Dugaan ini muncul setelah adanya laporan kematian sapi di Kecamatan Kampung Melayu, Kota Bengkulu.

Menurut drh. Henny, pihaknya langsung turun ke lapangan untuk melakukan pemeriksaan terhadap sapi-sapi yang mati.

Dari hasil pemeriksaan, ditemukan bahwa penyebab kematian tersebut bukanlah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), melainkan penyakit jembrana.

BACA JUGA:Kanwil Bulog Bengkulu Tunggu Data Pemerintah Salurkan Bantuan Pangan Beras

BACA JUGA:Dirlantas Polda Bengkulu Siap Bantu Usulkan Pelebaran Jalan Nasional di Kabupaten Seluma

"Pada hari Minggu kemarin, kami menerima laporan dari Ketua RW Bangkahan di Teluk Sepang, Kecamatan Kampung Melayu. Setelah kami lakukan pemeriksaan, gejala yang ditemukan bukan PMK. Tidak ada ulser pada mukosa mulut, tetapi gejalanya lebih mengarah ke penyakit Jembrana seperti anoreksia, lesu, demam, dan kejang sebelum sapi ambruk," ungkap drh. Henny.

Henny juga menambahkan bahwa ada indikasi virus Jembrana yang menjangkiti sapi-sapi di Kota Bengkulu telah mengalami mutasi.

Hal ini ditandai dengan gejala tambahan berupa pembengkakan pada kelenjar pre-skapularis dan pre-femoralis di kaki depan sapi yang terjangkit.

“Memang tidak separah kasus yang biasa ditemukan, tetapi ada benjolan di kelenjar pre-skapularis dan pre-femoralis. Kami menduga virus ini telah bermutasi, sehingga gejala yang muncul sedikit berbeda,” jelas Henny.

BACA JUGA:7 Sanggahan Pelamar CPNS Pemprov Bengkulu Ditolak

BACA JUGA:5 Minuman Sehat Lancarkan Pencernaan, Perut Aman dan Terasa Nyaman Setiap Hari

Penyakit Jembrana merupakan penyakit menular akut yang menyerang sapi Bali. Penyakit ini disebabkan oleh Retrovirus dari keluarga Lentivirinae dalam famili Retroviridae.

Penyakit ini ditandai dengan berbagai gejala, seperti depresi, anoreksia, demam, perdarahan di bawah kulit, pembengkakan kelenjar limfe (terutama limfoglandula prefemoralis dan pre-skapularis), diare berdarah, dan perdarahan kulit.

Sumber: