Pengibaran Bendera One Piece Dilarang, Brimob Bengkulu Akan Tindak Tegas Pelanggar

BENGKULU, BETVNEWS – Isu pengibaran bendera bajak laut dari serial anime One Piece yang tengah viral di media sosial mendapat perhatian serius dari aparat kepolisian di wilayah Provinsi BENGKULU.

Bendera yang menampilkan simbol tengkorak dan tulang khas bajak laut tersebut dinilai dapat memicu perpecahan di tengah masyarakat, terutama menjelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Dansat Brimob Polda Bengkulu, Kombes Pol Muhammad Fachry, menyampaikan imbauan tegas kepada masyarakat agar tidak mengibarkan bendera One Piece dalam bentuk apapun.

Ia menilai simbol fiksi tersebut tidak mencerminkan nilai-nilai nasionalisme dan dapat menimbulkan kesalahpahaman di tengah masyarakat.

BACA JUGA:Korupsi Dana Desa Rp523 Juta, Mantan Kades Air Kati Didakwa Gunakan Uang untuk Judol dan Wanita

BACA JUGA:Aksi Pencurian Mobil Box di Samping Minimarket Kota Bengkulu Terekam CCTV

"Kami menghimbau kepada masyarakat untuk tidak memasang ataupun mengibarkan bendera One Piece, karena itu dapat merusak kesatuan dan persatuan kita," ujar Kombes Pol Muhammad Fachry, Selasa 5 Agustus 2025.

Menurutnya, masyarakat harus menjaga simbol-simbol kebangsaan yang telah disepakati secara nasional, terutama di momen penting kenegaraan seperti Hari Kemerdekaan.

Ia juga menegaskan bahwa aparat kepolisian akan bertindak tegas terhadap siapa pun yang nekat mengibarkan bendera bajak laut tersebut.

"Kami dari aparat kepolisian akan menindak tegas masyarakat yang mengibarkan bendera One Piece. Tindakan tegasnya yakni menurunkan bendera tersebut dan nantinya akan kita laksanakan pemeriksaan," tegasnya.

BACA JUGA:KKP Anggarkan Rp 20 Miliar untuk Pembangunan Breakwater di Pantai Pasar Bawah

BACA JUGA:Gubernur Helmi Hasan Komitmen Terapkan Sistem Merit ASN di Bengkulu, Segera Bentuk Tim khusus

Langkah ini diambil sebagai bentuk antisipasi munculnya potensi konflik sosial atau kesalahpahaman antarwarga.

Kombes Pol Fachry pun mengajak seluruh masyarakat untuk mengedepankan rasa cinta tanah air dan tidak mengikuti tren yang dapat merusak semangat kebangsaan.

Sumber: