Target PAD Sampah Bengkulu Selatan Naik, DLHK Optimis Capai Rp150 Juta di 2025

BENGKULU, BETVNEWS – Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kabupaten Bengkulu Selatan menargetkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pengelolaan sampah sebesar Rp150 juta pada tahun 2025.

Target ini naik signifikan dari tahun sebelumnya yang hanya Rp100 juta.

Kepala DLHK Bengkulu Selatan, Haroni, menyampaikan bahwa peningkatan target dilakukan karena capaian PAD sampah selama ini selalu melebihi target yang ditetapkan.

“Alhamdulillah setiap tahun PAD sampah selalu mencapai target, bahkan melebihi dari target, sehingga setiap tahunnya target PAD sampah kita naik,” ujar Haroni.

BACA JUGA:Ini Dia Manfaat Tak Terduga Apel Hijau untuk Kecantikan, Bantu Produksi Kolagen Alami

BACA JUGA:Viral! Sekelompok Remaja Digerebek Warga di SDN 119 Seluma, Diduga Pesta Miras dan Mesum

Capaian PAD tersebut, lanjut Haroni, diperoleh dari kerjasama pengelolaan sampah yang mencakup rumah tangga, toko, sekolah, rumah sakit, hingga lembaga lainnya.

“PAD itu kami berikan langsung kepada Pemda dengan biaya berbeda-beda, sesuai tempat yang kita ambil, seperti per rumah itu Rp 5 ribu dan paling mahal pembayaran retribusi PAD sampah sebesar Rp 50 ribu,” jelasnya.

DLHK juga mengapresiasi dukungan dari pemerintah daerah, khususnya dalam penyediaan armada baru guna mendukung pengelolaan sampah yang lebih optimal.

“Alhamdulillah terima kasih pak Bupati dan Wakip Bupati telah membantu permasalahan sampah di Bengkulu Selatan dengan membeli dua mobil sampah berjenis mobil amroll dan mobil dump truk, semoga dengan adanya penambahan armada ini kita bisa segera mengatasi permasalahan sampah yang ada ini,” tutup Haroni.

BACA JUGA:Inilah 7 Manfaat Apel Hijau Buat Kesehatan, Tinggi Serat Sehingga Baik untuk Sistem Pencernaan

BACA JUGA:Bibitnya Tidak Berasal dari Jepang, Ini Fakta-fakta Unik Apel Fuji yang Jarang Diketahui

DLHK berharap, melalui peningkatan armada dan sinergi dengan berbagai pihak, masalah sampah di Kabupaten Bengkulu Selatan bisa tertangani dengan baik, sekaligus meningkatkan kontribusi PAD dari sektor ini.

Sumber: