Jangan sembarangan membagikan data diri anak termasuk usia ataupun tempat tinggal kepada orang yang baru dikenal.
Ajarkan anak untuk melawan ketika ada ancaman dari orang lain.
BACA JUGA:Bupati Mukomuko, Kapolres dan Dandim Tinjau Posko Pengamanan dan Pelayanan Lebaran 2023
Namun, jika aksi pelecehan oleh predator seksual telah tejadi maka diusahakan melakukan langkah-langkah kuratif dan trauma healing yang harus dilakukan karena
tidak ada kepastian yang mengatakan bahwa setiap korban anak pasti menjadi pelaku.
Jadi, yang perlu dilakukan orang tua, pertama kali tentunya tetap tenang dan mencari pertolongan profesional. Seperti ke Psikolog Klinis atau Psikiater.
Tujuannya yakni melihat bagaimana kondisi psikologis anak tersebut saat itu, kemudian memberikan intervensi Psikologi berupa psikoedukasi tantang pendidikan seksualitas, dan Psikoterapi untuk merubah, memperkuat karakter kepribadian yang dimiliki anak tersebut agar mampu menghadapi masalah dengan lebih bijaksana.
BACA JUGA:BSI Berangkatkan 619 Peserta Mudik, Sediakan 3 Bus Khusus Disabilitas
Lanjut menururt wendri, predator seksual dalam melancarakan aksinya bisanya meimiliki berbagai macam modus.
Biasanya seorang predator seksual dalam mencapai tujuannya, memiliki cara-cara tertentu agar tujuannya tersebut tercapai.
Caranya beragam, dan bisa saja setiap predator seksual memiliki cara-cara yang berbeda - beda.
BACA JUGA:Universitas Terbuka Berpartisipasi dalam Bakti Amal Ramadhan SMKN 1 Bengkulu
Tetapi secara umum, biasanya modus yang biasa digunakan kepada anak tentunya berupa kebaikan, seperti bujuk rayu uang, makanan, nilai sekolah, pertolongan, dan lainnya.
Atau bisa juga berupa intimidasi berupa ancaman.
adapun dampak buruk dari kekerasan sekssual terhadapa naak menurut wendri Dampaknya tentu mencakup keseluruhan aspek kehidupan, dan sepanjang hayat. Baik anak korban, maupun keluarganya.