BACA JUGA:Penuh Haru! Inilah Sosok Sahabat yang Amat Rindu Pada Rasulullah hingga Tidak Ingin Berpisah
Dalam ayat ini dijelaskan benang putih dan benang hitam. Arti kata benang adalah gelapnya malam dan terangnya siang atau fajar.
Hal ini dikatakan oleh salah seorang sahabat Nabi yang bernama Adi bin Hatim RA, beliau menanyakan kepada Nabi SAW maksud dari benang putih dan benang hitam dalam surah Al Baqarah ayat 187, beliau bersabda, "...ia adalah gelapnya malam dan terangnya siang (fajar)." (HR Bukhari)
BACA JUGA:Inilah Sosok 4 Sahabat Nabi yang Mulutnya Keluar Cahaya
Saat itu, puasa Ramadhan hanya turun dengan hukum yang diwajibkan saja, sehingga tidak ada ketentuan yang jelas mengenai batasan kapan boleh makan dan minum dan kapan tidak boleh.
Beberapa sahabat yang puasa bahkan tertidur sebelum berbuka puasa.
BACA JUGA:Amalkan Segera! Baca Do'a Ini dan Berdzikir agar Terbebas Dari Segala Utang
Ada juga yang tidur lelap hingga tidak sahur, namun keesokan harinya tetap harus berpuasa, seperti yang dialami oleh Qais bin Shirmah.
Oleh karena itu, diturunkannya surat Al Baqarah ayat 187 menjadi pedoman bagi umat Islam untuk berpuasa di bulan Ramadhan.
BACA JUGA:Jauhi Sifat Tercela, Ini 5 Azab bagi Orang-orang Zalim, Didatangkan Musibah dan Malapetaka!
Selain itu, waktu puasa Ramadhan, yaitu dari matahari terbit hingga terbenam, dijelaskan dalam ayat ini.
Demikian kisah sahabat nabi yang pingsan saat berpuasa di Bulan Ramadhan. Semoga bermanfaat. (*)