"Wahai Abu Dujanah, apakah engkau tidak memiliki permintaan yang perlu engkau panjatkan ke hadirat Allah sehingga engkau sering meninggalkan masjid sebelum aku selesai berdoa?"
BACA JUGA:Bikin Sehat! Ternyata Ini 6 Manfaat Minum Air Lemon Jahe Sebelum Tidur, Sudah Tahu?
"Ini karena ada pohon kurma yang menjuntai di pekaranganku. Pohon ini bukan milikku. Jadi aku buru-buru membersihkannya dan kurma itu aku serahkan kepada pemiliknya, yakni tetanggaku (dikenal sebagai seorang yang munafik)," jawab Abu Dujanah.
"Aku melakukannya tanpa sedikit pun diberi dan mengharapkan imbalan.
Hal ini aku lakukan juga agar anak-anakku tidak memakan kurma tersebut karena kurma itu tidak halal untukku dan keluargaku.
BACA JUGA:Bukti Cinta Kamu Kepada Orang Tua, 'Berbaktilah' Itu Pesan Nabi Muhammad SAW
Tetapi, suatu ketika aku jumpai anakku sudah lebih dahulu bangun dan kulihat dia tengah memakan kurma tersebut.
Oleh karena itu, aku datangi anakku dan lekas aku masukkan tanganku agar bisa mengeluarkan kurma tersebut dari mulutnya. Namun saking kencangnya, anakku menangis berlinangan air mata. Begitulah ya Rasulullah," jelas Abu Dujanah.
BACA JUGA:Misterius! Begini Kisah Putri Duyung dalam Pandangan Islam, Bolehkah Dinikahi dan Dimakan?
Sebagaimana diketahui bahwa Abu Dujanah adalah seseorang yang tidak berpunya hidup dalam kesederhanaan, sehingga anaknya sering merasa kelaparan.
Sehingga usai salat ia tak berdoa lebih dulu, dikarenakan hendak mengumpulkan kurma yang bukan ia pemiliknya.
BACA JUGA:Naudzubillah! Ini 3 Tempat Terkutuk dalam Al-Quran, Bahkan Muslim Dilarang Berkunjung! Dimana Saja?
Sebelum anak-anaknya terbangun, beliau pun mengumpulkan kurma-kurma yang jatuh di perkarangan rumahnya, setelah itu kurma tersebut pun dikembalikan kepada pemiliknya.
Lantas Abu Dujanah bercerita kepada Nabi Muhammad SAW, bahwa pernah ketahuan anaknya sedang memakan kurma yang telah terjatuh dari pohon tetangganya.
BACA JUGA:Hati-hati Nak Nanti Ibu Nangis! Gambaran Anak Durhaka dan Berbakti, Ini Amalan Doa untuk Orang Tua
Setelah Rasulullah SAW mendengar cerita tersebut, beliau mulai berkaca-kaca dan meneteslah air matanya begitu deras.