BENGKULU, BETVNEWS - Jembatan gantung Desa Sekalak yang menjadi penghubung antara Desa Talang Beringin ke Kecamatan Seluma Utara, Kabupaten Seluma Bengkulu, putus diterjang banjir bandang 2 tahun lalu dan hingga sekarang belum juga ada perbaikan atau rehab dari Pemerintah Kabupaten Seluma.
Jembatan inilah yang sempat viral beberapa waktu lalu lantaran aksi warga setempat yang menantang maut melawan sungai pelubang yang berarus deras untuk sampai ke tujuan.
BACA JUGA:Mantan PPK Satker BPJN Bengkulu Jalani Sidang Perdana Korupsi Jembatan Menggiring
Jembatan Bailey yang putus merupakan jembatan yang dibangun di jaman orde baru, yang menjadi akses penghubung terdekat warga Sesa Sekalak ke Kecamatan atau ke Pemkab seluma dan jembatan tersebut merupakan akses penunjang ekonomi masyarakat untuk mengeluarkan hasil bumi.
BACA JUGA:Formasi Rekam Medis dan Dokter Gigi PPPK Nakes Seluma Tak Terpenuhi
Bahrul, Sekretaris Desa Sekalak, mengatakan bahwa sejak jembatan tersebut putus di terjang banjir bandang pada 2020 lalu, warga Desa Sekalak terpaksa memutar sejauh 40 kilometer menggunakan akses jalan Kecamatan Seluma Barat yang bisa memakan waktu hingga dua jam hanya untuk mengurus surat menyurat ataupun mengeluarkan hasil bumi.
Pemerintah Desa Sekalak sudah beberapa kali mengusulkan agar jembatan kembali dibangun namun usulan tersebut belum diakomodir oleh pihak-pihak terkait di Pemerintah Kabupaten Seluma.
BACA JUGA:Ratusan Layang-layang Mengudara Ramaikan HUT BPC ke-3 di Seluma
"Meski ada jalur alternatif untuk menuju Kecamatan atau Pemkab tetapi kami harus memutar sejauh 40 Km, harus melewati jalan Pt BIL, taman buru Semidang bukit Kabu, lalu melewati Kecamatan Seluma Barat," kata Bahrul, Rabu 1 November 2023.
Tak hanya itu, karena keterbatasan akses jalan, banyak juga dari warga Desa Sekalak yang terpaksa memindahkan anaknya sekolah ke Kecamatan lain bahkan ke Kota Bengkulu.
BACA JUGA:Sepakat, KPU Seluma Dapat Anggaran Pilkada 2024 Rp26 Miliar
"Air pelubang ini dalam jadi sejak jembatan penghubung putus, banyak dari warga kami memindahkan anaknya sekolah keluar Kecamatan atau ke Kota Bengkulu, disitu mereka tinggal dengan sanak saudaranya, dari pada harus sekolah menyeberangi sungai pelubang yang dalam, yang jelas beresiko," lanjut Bahrul.
BACA JUGA:Miris, Gedung Laboratorium Lingkungan Seluma Terbengkalai dan Tak Berfungsi
Pemerintah Kabupaten dan DPRD Seluma, lanjut Bahrul, agar segera memperbaiki jembatan gantung dan dibangun secara layak karena menjadi satu-satunya akses terdekat warga untuk menjalankan aktifvitas, terlebih sudah 2 tahun pasca banjir bandang, jembatan dibiarkan begitu saja tanpa perbaikan.
"Kami berharap ke Pemkab dan DPRD agar usulan-usulan kami sebelumnya untuk perbaikan jembatan itu direalisasikan, agar aktifitas ekonomi warga Desa Sekalak bisa kembali normal," tutup Bahrul.