Hari Rabies Sedunia, Pemprov Bengkulu Gelar Vaksinasi dan Pemeriksaan Kesehatan Hewan

Rabu 09-10-2024,14:23 WIB
Reporter : Ilham Juliandi
Editor : Wizon Paidi

BENGKULU, BETVNEWS - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan menggelar vaksinasi dan pemeriksaan kesehatan hewan dalam rangka peringatan Hari Rabies Sedunia tahun 2024.

Kegiatan ini berlangsung di halaman Kantor UPTD Laboratorium dan Klinik Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu pada Rabu, 9 Oktober 2024.

BACA JUGA:Inspektorat Periksa Oknum PPPK Terduga Begal Payudara, Nasibnya Terancam Dipecat

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu, drh. M. Syarkawi, menyampaikan bahwa vaksinasi antibodi dan program sterilisasi hewan liar yang berkembang biak dengan cepat telah dilaksanakan di masyarakat.

"Kita memberikan vaksinasi antibodi dan juga melakukan program sterilisasi hewan di masyarakat," kata Syarkawi.

BACA JUGA:Dugaan Kebocoran PAD Mega Mall, Mantan Walikota dan Pejabat Pemkot Bengkulu Diperiksa Jaksa

Ia berharap pemberantasan rabies di Provinsi Bengkulu semakin meningkat, sehingga tidak ada lagi kasus rabies baik pada hewan maupun manusia. 

"Dengan demikian, risiko penularan rabies dapat terkendali," ujarnya.

BACA JUGA:Banyak Anggota Dewan Belum Ajukan Cuti Kampanye, Praktisi Hukum Pertanyakan Kinerja Bawaslu Seluma

Syarkawi menambahkan bahwa sepanjang tahun 2024, tidak ada kasus rabies pada manusia yang dilaporkan. Sementara itu, dari 8 sampel gigitan hewan yang diperiksa di UPTD Laboratorium dan Klinik Kesehatan Hewan, hanya 4 yang dinyatakan positif rabies.

"Jika rabies terjadi pada manusia, mereka akan mendapatkan Vaksin Anti Rabies (VAR). Dengan pencegahan dini, diharapkan rabies tidak akan terjadi," terangnya.

BACA JUGA:Nelayan Tradisional Mantap Pilih Rohidin, Ketua ANTB Provinsi Bengkulu: Romer Sudah Terbukti Peduli

Ia menjelaskan bahwa hewan yang terinfeksi rabies biasanya berakhir dengan kematian. Namun, banyak kasus hewan terjangkit rabies dibunuh oleh masyarakat, sehingga observasi tidak dapat dilakukan.

"Seringkali hewan yang terjangkit dibunuh, sehingga observasi tidak pernah dilakukan," ungkapnya.

BACA JUGA:Lomba Kreativitas Produk dan Teknologi Pelajar se-Provinsi Bengkulu Rebut Hadiah Total Rp50 Juta

Kategori :