BENGKULU, BETVNEWS – Rohidin Mersyah, calon gubernur (Cagub) Bengkulu nomor urut 2, menanggapi jargon Cagub Helmi Hasan mengenai Kota Bengkulu yang religius dan bahagia.
Namun, menurutnya, hal tersebut tidak sejalan dengan kenyataan yang ada.
"Kota Bengkulu dikatakan religius dan bahagia, tetapi faktanya angka bunuh diri dan pengangguran di Kota Bengkulu justru sangat tinggi," ujar Rohidin dalam segmen tanya jawab pada debat ketiga Pilgub Bengkulu, Kamis malam, 21 November 2024.
Rohidin melanjutkan, meski ada jargon 'bantu rakyat', kebijakan kenaikan pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) hingga 10 kali lipat justru membebani masyarakat.
BACA JUGA:Curah Hujan Tinggi, Petani Karet di Seluma Kian Terpuruk
BACA JUGA:DWP Kota Bengkulu Lakukan Kunjungan ke Lapas Perempuan, Beri Dukungan Moril ke Warga Binaan
"Ini sebenarnya adalah pertanyaan dari masyarakat. Pak Helmi mengatakan ingin membantu rakyat, tetapi saat menjabat Walikota, beliau malah menaikkan pajak BPHTB sepuluh kali lipat, yang membebani rakyat. Artinya, ada kontradiksi dalam kebijakan ini," tegasnya.
Selain itu, Rohidin juga mengungkapkan tentang program pembebasan ijazah yang tidak terealisasi dengan baik.
Ia menyebutkan ada anak SMP yang ijazahnya tidak diberikan setelah tamat, sehingga anak tersebut terpaksa putus sekolah dan menikah.
"Ini menunjukkan bahwa ada ketidaksesuaian dalam pengelolaan kewenangan. Sebagai contoh, ada anak SMP yang ijazahnya tidak diberikan setelah tamat, yang menyebabkan mereka putus sekolah dan menikah," jelas Rohidin.
BACA JUGA:153 Anggota Pramuka Penggalang Tingkat Sekolah se-Kabupaten Seluma Ikuti Perjusami
Selanjutnya, Rohidin juga menyoroti masalah infrastruktur jalan yang menjadi salah satu jargon utama, yaitu ‘jalan mulus’.
Ia menyebutkan, meskipun klaim tersebut ada, kenyataannya banyak jalan di Kota Bengkulu, terutama di lingkungan dan perumahan, yang masih rusak.
"Dikatakan semua jalan kota mulus, tetapi kenyataannya kita masih harus berjalan berkilometer untuk menemukan jalan yang rusak. Bahkan, jembatan-jembatan tidak terawat dengan baik, dan ini semua tidak jauh dari pusat kota," ungkap Rohidin.