Dampak Pendangkalan Alur Pelabuhan Pulau Baai, Pabrik CPO di Seluma Batasi Pembelian TBS Sawit
Dampak Pendangkalan Alur Pulau Baai, Pabrik CPO di Seluma Batasi Pembelian TBS Sawit--(Sumber Foto: Jul/BETV)
BENGKULU, BETVNEWS - Sejumlah pabrik crude palm oil (CPO) di Kabupaten Seluma mulai membatasi pembelian tandan buah segar (TBS) sawit.
Pembatasan pembelian TBS sawit ini disebabkan dampak pendangkalan alur di Pelabuhan Pulau Baai.
Selain itu, ada beberapa faktor lain seperti kebijakan tarif 32 persen yang ditetapkan untuk Indonesia oleh Amerika, serta penuhnya tangki penampungan CPO.
Kepala Desa Tebat Sibun, Talo Kecil yang juga toke sawit, Wekadin Saputra, mengatakan bahwa sejak beberapa hari terakhir pabrik CPO mulai membatasi penerimaan TBS, per supplier dalam sehari hanya menerim 400 ton.
BACA JUGA:Sering Insomnia? Ini 5 Cara Jitu untuk Mengatasinya, Wajib Dicoba
BACA JUGA:Daun Sirsak Ini Bisa Meredakan Nyeri, Cek Manfaatnya di Sini!
"Iya, sekarang pabrik CPO mulai membatasi penerimaan TBS 400 ton sehari. Tapi, infonya di PT. Agri Andalas mulai besok lusa dibatasi hanya 100 ton," kata Wekadin Saputra.
Lanjutnya, di tengah pembatasan pembelian TBS oleh pabrik, pasokan TBS sawit dari para petani mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Sehingga hal ini berdampak ke petani, karena para toke sawit juga harus membatasi pembelian TBS dari petani. Sehingga akibat dari pembatasan pemebelian petani dan tauke terpaksa harus merugi.
BACA JUGA:Cek! 6 Efek Samping Ini Mengintai Kesehatan, Apalagi Mengonsumsi Daun Meniran Secara Berlebihan
BACA JUGA:Cek! 6 Efek Samping Ini Mengintai Kesehatan, Apalagi Mengonsumsi Daun Meniran Secara Berlebihan
"Pembelian dari petani juga kami batasi. Ini aja ber ton ton sawit di RAM numpuk, belum bisa dijual ke pabrik karena adanya pembatasan," tambahnya
Tak hanya itu, ia juga mengeluhkan merosotnya harga sawit sejak pasca lebaran. Harga sawit saat ini di RAM Rp1.900 - Rp2.000 per kilogram dari harga Rp2.400 per kilogram.
"Harga sawit aja sudah berapa kali turun, sekali turun Rp100. Kalau ditotal mungkin sudah Rp 500 turun," keluhnya.
Maka dari itu, dirinya berharap kepada pemerintah agar bisa mengatasi hal tersebut agar tidak berdampak pada hal yang lain.
BACA JUGA:UMKM Aksesoris Fashion Pemberdayaan BRI Sukses Tembus Pasar Internasional
BACA JUGA:Jangan Sembarang Konsumsi! Ini Efek Samping dari Buah Lontar yang Wajib Diketahui
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

