HUT ke 77, PGRI dan Dispendikbud Bengkulu Tengah Kunjungi Sekolah Terpencil
Kunjungan PGRI dan Dispendikbud Bengkulu Tengah ke Sekolah terpencil di Kabupaten Bengkulu Tengah, Selasa 22 November 2022.--(Sumber Foto: Ronal/Betv).
BENGKULU TENGAH, BETVNEWS - Dalam rangka memperingati HUT PGRI dan Hari Guru Nasional (HGN) ke 77 tahun, PGRI bersama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten BENGKULU TENGAH, melakukan kunjungan ke Sekolah terpencil di desa Tanjung Raman Kecamatan Taba Penanjung.
Adapun Sekolah yang dikunjungi tersebut masing-masing, SDN 39 dan SMP 22 Bengkulu Tengah, yang dikategorikan terpencil lantaran akses jalan masuk ke desa ini cukup sulit dan hanya dapat dilewati dengan kendaraan khusus.
BACA JUGA:Perangkat Desa Membandel Terancam Dipecat
Menurut Gunawan R, Pelaksana tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bengkulu Tengah, bahwa kunjungan tersebut dilakukan untuk melihat secara pasti kondisi Sekolah dan akses jalan yang sulit untuk dilewati, termasuk ingin melihat perjuangan yang dilakukan oleh guru dalam mengajar di wilayah tersebut.
"Tujuan kita untuk terus memotivasi para guru dan honorer, perjuangan mereka tentu patut diberikan penghargaan, karena mereka tidak mudah untuk mengajar di sekolah ini," ungkap Ginawan R, Selasa 22 November 2022.
BACA JUGA:Lagi, Maling Gasak Kabel Tembaga PLN
Senada, hal yang sama juga disampaikan oleh Supriyanto Ketua PGRI Kabupaten Bengkulu Tengah, bahwa para guru baik yang berstatus ASN maupun honorer, nantinya akan diberikan penghargaan dalam puncak HUT PGRI dan HGN.
"Para guru ini nantinya, akan mendapatkan penghargaan langsung dari Gubernur Bengkulu, pada puncak HUT PGRI dan HGN di Kabupaten Mukomuko," sampainya.
BACA JUGA:Ridwan Mukti Sudah Bebas, Ini Sejarah Singkat Kepemimpinan Ridwan Mukti di Provinsi Bengkulu
Terpisah, Sebenar Hati salah satu guru honorer yang mengajar di Sekolah tersebut berharap, agar Pemerintah Kabupaten Bengkulu Tengah dapat membangun akses jalan menuju ke desa dan Sekolah, sehingga akan memudahkan para guru untuk mengajar.
"Kondisi ini sangat menyulitkan bagi kami, karena sering kami harus berjalan kaki sejauh 3 kilometer lebih, bila tidak ada tumpangan untuk menuju ke Sekolah," sampai Sebenar Hati.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: