Mengenal Lato-lato, Permainan Viral yang Dijajal Presiden Jokowi

Mengenal Lato-lato, Permainan Viral yang Dijajal Presiden Jokowi

Tangkapan layar dari sosial media milik Gubernur Jawa Barat, yang menampilkan Presiden Jokowi sedang bermain lato-lato. --(Sumber Foto: radarkepahiang/disway.id)

Awalnya, lato-lato tidak terbuat dari plastik melainkan kaca yang lama kelamaan akan pecah. Pada awal 1970-an, pabrikan mengubahnya menjadi bola plastik yang digantung di setiap senar.

BACA JUGA:Tips Aman Rayakan Tahun Baru Saat Cuaca Ekstrem

Versi lato-lato yang didesain ulang terjadi pada 1990-an. Desain baru tersebut menggunakan plastik modern sehingga tidak akan pecah. Menurut laporan New York Times pada Agustus 1971, kejuaraan clackers dunia pernah diadakan di Italia, tepatnya di desa Calcinatello, dekat Brescia.

Dalam kejuaraan ini, berbagai peserta dari Belanda, Belgia, Swiss, Inggris, hingga Kanada datang untuk menguji kemampuan mengayunkan para clacker.

Cara memainkan lato-lato cukup mudah, cukup mengayunkannya ke atas dan ke bawah, saling memukul dengan sangat keras hingga menimbulkan suara “klak” yang keras.

BACA JUGA:Soal Dugaan Gratifikasi dan Dana CSR, Penyidik Akan Panggil Bupati

Lato-lato mirip dengan bolas, senjata Argentina, dibentuk dari dua bola polimer padat, masing-masing berdiameter sekitar 2 inci (5 cm), diikatkan pada tali kokoh dengan pegangan di tengahnya.

Pemain memegang bagian tengah tali yang menghubungkan bola dan melalui gerakan tangan ke atas dan ke bawah membuat kedua bola berayun terpisah dan kembali bersama, menciptakan suara klak yang memberi nama pada mainan itu.

Dengan latihan yang cukup, seseorang dapat membuat bola berayun sehingga saling memukul baik di atas maupun di bawah tangan. Mengayunkan clackers bisa menjadi kesenangan tersendiri.

BACA JUGA:Mengenal Amoeba Pemakan Otak, Organisme yang Menewaskan Satu Orang di Korea Selatan

Pemain clacker pertama-tama harus memastikan kedua bola yang dia ayunkan bergerak berlawanan arah, saling memukul di bawah tangannya. Setelah itu, setelah momentum terbangun, ayunan bisa dilakukan hingga 180 derajat, sehingga bola juga mengenai bagian atas tangan.

Kunci bermain lato-lato terletak pada gerakan tangan yang tepat untuk memastikan senar tetap lurus, sehingga bola tetap memukul dengan gerakan naik turun tangan yang teratur. Tujuannya adalah untuk mempertahankan suara klak-klak-klak selama mungkin.

Lato-lato sempat ditarik dari pasar di Amerika Serikat dan Kanada ketika muncul laporan bahwa anak-anak terluka saat bermain, karena lato-lato adalah mainan yang cukup berat dan bergerak cepat, serta terbuat dari plastik akrilik yang keras.

BACA JUGA:Tak Lama Lagi, Akan Ada Mutasi Besar-Besaran di Pemprov Bengkulu

Di Amerika Serikat, lato-lato digolongkan sebagai "mechanical hazard" atau peringatan mainan yang dapat menimbulkan bahaya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radarkepahiang/disway.id