KPU

Menunjukkan Keberadaan Allah Melalui Akal dengan Al-Qur'an Menjadi Pedoman Hidup

Menunjukkan Keberadaan Allah Melalui Akal dengan Al-Qur'an Menjadi Pedoman Hidup

Foto merupakan ilustrasi.--(Sumber Foto: Instagram/tfq_photography)

BETVNES - Hal ini menambah pemahaman mengenai keberadaan Allah melalui akal yang dapat kita pahami dalam proses penciptaan alam ini merupakan tanda bahwa Tuhan itu ada.

Sebagaimana hal ini, cukup dipahami dan diyakini bahwa keberadaa Allah dalam hidup kita, sehingga Al-Qur'an menjadi pedoman.

BACA JUGA:Resep dan Cara Membuat Puding Manis dan Lezat Bisa Jadi Ide Jualan yang Wajib Dicoba, Simak di Sini

Kamu dapat menemukan penjelasan tentang keberadaan Allah melalui akal di sini. Menjadikan akal sebagai bentuk syukur, di mana manusia berbeda dengan hewan yang tidak memilikinya.

BACA JUGA:Fantastis!! Pameran Point Of View Sukses Digelar, Ternyata Kegiatan Ini Libatkan 14 Kelompok Seniman

Dilansir dari laman its.ac.id, jika kita sering memberi pujian lukisan orang lain dikarenakan nilai seninya tinggi, seharusnya kita dapat lebih memuji Allah sebab kemampuan-Nyaa melukiskan alam semesta ini sangatlah luar biasa.

BACA JUGA:Senyum Tulip

Inilah pemahaman mengenai nilai keTuhanan lewat pembacaan alam, jika memandang di sekeliling kita saja seperti, meja, diding, serta kursi, yang mana semua itu adalah buatan manusia sesuai dengan tujuan diciptakan sesuai fungsinya.

BACA JUGA:Kabar Baik! Haji 2023 Tanpa Batasan Usia, Kuota Jamaah Kembali Normal

Hal ini juga sama, alam semesta yang berupa sekelompok molekul menyusun asam amino, kemudian kumpulan asam amino tersebut menyusun protein, semua itu menjalankan suatu fungsi organiknya.

Semua adalah kehendak Allah, terjadinya banyak fenomena alam, kemudian dimulai dari pembentukan alam semesta hingga penciptaan virus.

BACA JUGA:Hasil Panen Padi di Kota Bengkulu capai 70 Persen, Tapi Petani Keluhkan Soal Ini

Sebagaimana tujuan Allah yang hendak setiap manusia mengenal Tuhannya lewat dari karya maupun ciptaan-Nya.

Dalam hal ini, Al-Qur’an yang menjadi pedoman hidup manusia berisi tentang ajaran hidup hingga berbagai ilmu pengetahuan.

BACA JUGA:Ini Respon PDIP Terkait Pertemuan Elit Parpol Parlemen Tolak Sistem Coblos Gambar Partai

Dikutip dari laman muslim.or.id, keyakinan akan keberadaan Allah Ta’ala pada dasarnya bersifat naluri atau fitrah.

Tidak perlu belajar ataupun berfikir tentang bagaimana menunjukkan keberadaan Allah tersebut, kerena pengetahuan itu sudah ada sejak penciptaannya.

BACA JUGA:Waspada Cuaca Ekstrem, Ini Lokasi yang Rawan Bencana di Lebong

Seperti halnya dengan pengetahuan dari seseorang bahwa kue yang dipotong lebih sedikit daripada kue yang masih utuh, atau hal lain pengetahuan tentang apa yang dibuat tentu ada pelaku yang membuat sesuatu itu, keduanya tak dapat dipisahkan.

BACA JUGA:Penting! Ketahui Jenis Hingga 23 Adab dalam Persahabatan, Berpengaruh pada Kehidupan

Begitu pun tentang pengetahuan seseorang bahwa Allah sebagai Tuhan pencipta, hal ini diketahui tanpa berpikir dan belajaar pun hal tersebut sudah ada, bahkan tertanam dalam setiap jiwa manusia.

BACA JUGA: Kuota Jamaah Haji 2023 Bengkulu Akan Kembali Normal, Berikut Sebarannya

Hal tersebutlah membuat para Nabi heran ketika musuh-musuh Allah menolak risalah yang dibawa oleh para Nabi, kemudian mengatakan,”Sesungguhnya kami mengingkari apa yang kamu suruh menyampaikannya (kepada kami), dan sesungguhnya kami benar-benar dalam keragu-raguan yang menggelisahkan terhadap apa yang kamu serukan kepada kami.” [QS. Ibrahim:9]

BACA JUGA:Mulai Terkuak!! Ladang Ganja Seluas 1 Hektar di Rejang Lebong ada Pemodal, Ini Dia Orangnya

Para Nabi pun menjawab, “apakah ada keragu-raguan terhadap Allah, Pencipta langit dan bumi?” [QS. Ibrahim:10]

Hal tersebut bermakna, apakah keberadaan Allah pantas diragukan? Sementara fitrah dan naluri manusia menyaksikan akan adanya Allah?

BACA JUGA:Ciri-Ciri Mati Rasa hingga Tanda Kelelahan Mental Wanita Lengkap dengan Tipsnya, Cek di Sini

Tidak dapat dipungkiri sesuatu tersebut, sama seperti dengan seseorang yang mengingkari bahwa yang di atas lebih tinggi daripada yang ada di bawah.

Hal lain, misal mengingkari bahwa satu lebih sedikit daripada  dua, yang pada dasarnya semua adalah fitrah, naluri yang telah ditanamkan Allah pada jiwa setiap orang.

BACA JUGA:4 Tanda yang Bisa Melukai Diri Sendiri, Hal Ini Harus Dihindari Agar Tetap Bahagia dalam Hidup, Cek di Sini

Banyak juga yang menyangkal tentang keberadaan Allah, melihat dari sejarah kehidupan manusia bahkan hingga saat ini.

Orang-orang yang percaya bahwa alam semesta  ini ada dengan sendirinya, manusia hadir dikarenakan semata-mata sebagai faktor alam.

BACA JUGA:Tumpukan Sampah Menggunung Hiasi Kota Bengkulu, Siapa yang Bertanggung Jawab?

Bahkan lebih tragisnya, diantara mereka ada yang mengaku bahwa dirinya sebagai tuhan pencipta.

Sehingga apapun yang mereka kerjakan hanyalah sebuah bentuk dari keangkuhan serta kesombongan dalam diri [Maarijul Qobul (1/128)

BACA JUGA:Petani Seluma Ditangkap Lantaran Miliki Ganja, Alasannya akan Digunakan Untuk Ini

Firma Allah ta’ala dalam surah An Naml, yang artinya:

“Dan Mereka mengingkarinya karena kezaliman dan kesombongan (mereka) padahal hati mereka meyakini (kebenaran)nya” [QS. An Naml: 14]

BACA JUGA:Ditinggal Kerja, Rumah Kurir Kue dan Puding Disatroni Maling, Ini Jumlah Kerugiannya

Kemudian, untuk menetapkan keberadaan Allah yakni dengan menggunakan akal pikiran adalah salah satu metode Al-Qur’an yang sering digunakan oleh para ulama terdahulu.(**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: