Nasib Keturunan Nabi Muhammad SAW di Hari Kiamat, Benarkah Selamat karena Nasab? Ini Jawabannya!
Gambar hanya ilustrasi. --(Sumber Foto: Doc/BETV)
BACA JUGA:Tak Terhindarkan! Ini Tahapan Menuju Hari Pembalasan Usai Hari Kiamat Datang, Begini Penjelasannya
Kiai Husen kemudian menceritakan kembali kisah dalam buku Al Tibr al Masbuk yang ditulis oleh Imam al Ghazali.
Kiai Husein menceritakan bahwa cucu Nabi yang sangat saleh dan sederhana yang dikenal sebagai "Al-Sajjad" pernah mengaku sedang berduka.
BACA JUGA:Astaghfirullah, Golongan Manusia Ini Punya Kedudukan Paling Buruk di Hari Kiamat, Siapakah Meraka?
Dia sepertinya memikirkan sesuatu yang mengganggu hatinya. Tangisnya tidak terbendung, pipinya pun dibasahi oleh air mata.
Kemudian sahabatnya bertanya:
"wahai, putra Husein yang mulia, cucu Ali bin Abi Thalib yang mulia dan cicit Nabi Muhammad, utusan Allah yang amat mulia, mengapa engkau berduka?".
BACA JUGA:2 Ruang Kelas MIN 2 Kota Bengkulu Terbakar
Al-Sajjad kemudian menjawab:
"saudaraku, tolong jangan bawa ayah, ibu dan kakekku bersamaku. Aku sedang memikirkan masa depanku sendiri, di mana aku akan tinggal setelah meninggalkan dunia ini. Apakah aku akan selamat atau tidak? Ingatlah, di akhirat nanti tidak ada hubungan nasab/keturunan yang bisa menyelamatkan seseorang, kecuali amal kebaikan masing-masing."
BACA JUGA:Gerindra Incar Kursi Ketua DPRD Provinsi Bengkulu dan Menangkan Prabowo
Allah berfirman :
فَإِذَا نُفِخَ فِي الصُّورِ فَلَا أَنْسَابَ بَيْنَهُمْ يَوْمَئِذٍ وَلَا يَتَسَاءَلُونَ
"Apabila terompet ditiup (kelak pada hari kiamat) maka tidak ada lagi pertalian nasab di antara mereka pada hari itu, dan tidak ada pula mereka saling bertanggungjawab".
BACA JUGA:Usai Eselon II, Giliran Eselon III dan IV Segera Dilakukan Mutasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: