Jasa Umar bin Khattab Dalam Perjuangan Islam! Ini Biografi hingga Penerusnya, Sudah Tahu?

Umar bin Khattab lebih muda tiga belas tahun oleh Nabi Muhammad Shalallahu wa ‘alaihi wassalam. Lahir pada 584 M, kemudian wafat pada 3 November 644 M.

Lalu, dia menggantikan Abu Bakar (632-634) yakni menjadi khalifah kedua dalaam Khulafur Rashidin pada 23 Agustus 634.

Sebagaimana saat di masa jahiliyyahnya, Umar bin Khattab seorang yang kejam, serta suka minum minuman keras.

BACA JUGA:Coba Amalkan Doa Ini! Alhamdulillah Bisa Membuat Anak Penurut dan Pintar

Selain itu, Umar juga menikahi banyak wanita, dan memiliki banyak anak.

Meskipun begitu, kebanyakan istri-istrinya pun meninggal dunia. Kemudian, anak-anaknya yang terkesan menonjol yakni Abdullah bin Umar dan Ummul Mukminin Hafshah.

BACA JUGA:Alhamdulillah Dapat Bansos BPNT 2023 hingga Rp2.400.000, Cair Tanggal Berapa? Segera Cek Nama Penerimanya!

Ada anak-anaknya yang lain, yaitu Fathimah, ‘Ashim, Abdurrahman l-Akbar, Abdurrahman al-Ausath, dan Abdurrahman al-Ashghar.

Selanjutnya setelah ia menjadi seorang khalifah, Umar juga menikah oleh Ummu Kultsum putri dari Ali bin Abi Thalib, serta Fatimah az-Zahra yang merupakan saudara dari Hasan dan Husain cucu dari Nabi Muhammad SAW.

BACA JUGA:Viral Video Aksi Begal di Rejang Lebong Bengkulu, Begini Kata Polisi

Umar bin Khattab seorang yang telah dipilih sebagai duta dari kabilahnya di masa Jahiliyyah. Ketika terjadi suatu perselisihan di antara kabilah, Umar lah orang yang akan diutus untuk mendamaikan mereka.

Hal tersebut menjadikan Umar memiliki kecerdasan, keadilan, dan kebijaksanaa, bahkan ia dapat memprakirakan suatu kejadian pada masa yang akan datang.

BACA JUGA:4 Tersangka Kasus Korupsi Samisake Ditahan Kejari Bengkulu

Hingga Umar masuk Islam, Nabi Muhammad SAW memberikan julukan kepada Umar bin Khattab sebagai "al-Faaruq" yang bermakna pembeda sebab Umarlah yang dapat membedakan antara yang haq dan juga bathil atas izin Allah.

Cerita dari Umar yang saat itu akhirnya memeluk agama Islam, hingga memberi kekuatan yang cukup besar pada perjalanan dakwahnya (Nabi Muhammad SAW).

Sumber: