Apa Arti Kembar Mayang dalam Pernikahan Adat Jawa, Benarkah Jadi Simbol Gadis dan Perjaka
Gambar hanya ilustrasi--(Sumber Foto: orami)
Kembang Mayang digunakan untuk pernikahan antara Gadis dan duda.
Sedangkan Gagar Mayang digunakan untuk mengiring perawan atau gadis meninggal dunia dan belum menikah.
Kembar mayang harus diangkat diatas kepala atau sejajar dengan pundak oleh pembawa atau pendamping pengantin.
Hal itu menunjukkan mempelai masih perjaka dan perawan.
Jika kembar mayang tidak diangkat dan dibawa pendamping pengantin hanya sebatas perut atau tidak sejajar kepala, maka artinya mempelai sudah tidak perjaka dan tidak perawan.
Dan jika posisi tinggi kembar mayang tidak melebihi perut, maka mempelai perempuan dalam kondisi hamil.
BACA JUGA:Saksikan dan Ramaikan! Gelaran Budaya Kuda Kepang di BP II Sukaraja Seluma
Jika pengantin wanita sedang hamil dan kembar mayang diangkat di atas kepala maka ditakutkan pengantin wanita akan keguguran.
Bukan hanya itu saja, pembawa kembar mayang pun dibawa oleh sepasang perjaka dan gadis di belakang mempelai pengantin pria dan pengantin wanita.
Dan saat dibawa, kembar mayang tidak boleh jatuh. Jika jatuh dipercaya pernikahan tidak akan bertahan lama.
BACA JUGA:6 Prosesi Pernikahan Adat Suku Jawa Penuh Makna, Mulai Dari Kembar Mayang Hingga Midodareni
Namun beda daerah beda juga makna dari posisi kembar mayang. Sehingga posisi kembar mayang tidak dapat dipukul rata jika tidak diangkat sejajar kepala, menggambarkan mempelai wanita telah hamil duluan.
Sejatinya kembar mayang menandakan pernikahan gadis dan perjaka.
Semoga informasi ini bermanfaat ya..
(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: