Kisah Abu Lubabah Sahabat Nabi Muhammad SAW, Ini Awal Mula Berkhianat hingga Bertobat

BETVNEWS - Terdapat kisah menarik dari kalangan para sahabat yang dapat menjadi teladan bersama. Diketahui sahabat Nabi Muhammad SAW ini telah melakukan hal yang tidak baik seperti berkhianat.

Dari kisah ini nantinya kita akan mengetahui bahwa segala sesuatu akan ada balasannya. Lantas, ia pun menyesali perbuatannya dan bertobat.

Abu Lubabah merupakan salah satu sahabat Nabi sekaligus pahlawan muslim yang mendukung Islam. Lahir di kota Yastrib (Madinah), Abu Lubabah termasuk orang pertama yang masuk Islam.

 BACA JUGA:Namanya Qais bin Shirmah, Sahabat Nabi Muhammad SAW yang Pingsan saat Puasa, Cek Kisahnya di Sini

Ia masuk Islam ketika beberapa orang Anshar bertemu dengan Mus'ab bin Umair di Yatsrib dan kemudian beriman kepada Rasulullah SAW.

Ketika perang Badar terjadi, Abu Lubabah ditunjuk oleh Nabi Muhammad SAW untuk mewakilinya sebagai pemimpin di Madinah untuk menjaga keselamatan penduduk, keamanan, menjaga perkebunan dan daerah perbatasan.

Abu Lubabah menuruti perintah dan petunjuk Rasulullah SAW serta membantu menyiapkan perbekalan yang diperlukan untuk pasukan perang. Ia berperan dengan menggalakkan pembuatan senjata perang bagi umat Islam.

BACA JUGA:Masya Allah, 10 Sahabat Nabi Muhammad SAW Ini Dijamin Masuk Surga, Siapa Saja?

Jika mendengar kisah tersebut, Abu Lubabah bisa disebut sebagai seorang mukmin yang jujur ​​dan pejuang yang tulus untuk Nabi dan Tuhannya. Ketika Nabi SAW menyerang benteng Yahudi Bani Quraizhah, Abu Lubabah ikut menemaninya.

Sedangkan Abdullah bin Ummi Maktum ditunjuk menjadi pimpinan pemerintahan di Madinah kala itu. Selama 25 malam, Rasulullah SAW dan para sahabatnya mengepung benteng Bani Quraizhah.

Maka dari itu, penduduk Bani Quraizhah hidup dalam kekurangan dan ketakutan. Kendati demikian, Bani Quraizhah bersikukuh memeluk hukum Taurat.

BACA JUGA:Luar Biasa! Ada 5 Sahabat Nabi Muhammad SAW yang Sukses Menjadi Pebisnis Ulung, Ternyata Karena Hal Ini

Mereka kemudian meminta agar Abu Lubabah diutus kepada mereka untuk dimintai pendapat karena mereka adalah sekutu kelompok al-Aus seperti istri Abu Lubabah.

Selanjutnya, Abu Lubabah dikawal Nabi Muhammad SAW untuk berunding dengan Bani Quraizhah. Perundingan itu terjadi karena Bani Quraizhah telah mengingkari kesepakatan sebelumnya dan membuat perjanjian jahat untuk merugikan kaum muslimin. 

Sumber: