Gas SO2 dari Erupsi Gunung Ruang Menyebar ke Bengkulu, Masyarakat Diimbau Pakai Masker
Gas belerang atau sulfur dioksida (SO2) adalah senyawa kimia beracun dengan bau menyengat, namun tidak berwarna yang di lepaskan oleh gunung berapi.--(Sumber Foto: CW/BETV)
BENGKULU, BETVNEWS - Baru-baru ini viral postingan di sosial media yang menyebut bahwa gas belerang atau sulfur dioksida (SO2) dari erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro Provinsi Sulawesi Utara, telah menyebar hingga ke Pulau Sumatera, termasuk Provinsi BENGKULU.
Diketahui, Gunung Ruang yang berada di Provinsi Sulawesi Utara mengalami erupsi pada 17 April 2024 lalu, sehingga menyemburkan gas SO2 yang berdampak buruk bagi kesehatan.
BACA JUGA:Tok! 2 Raperda Disahkan DPRD Provinsi Bengkulu
Gas belerang atau sulfur dioksida (SO2) adalah senyawa kimia beracun dengan bau menyengat, namun tidak berwarna yang di lepaskan oleh gunung berapi. Gas ini dapat menyebabkan iritasi hidung bahkan saluran tenggorokan serta dapat mengiritasi mata dan selaput lendir mata.
Menanggapi hal tersebut, Julita pengamat cuaca di Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Bengkulu, mengkonfirmasi isu yang sudah beredar luas di media sosial tentang sebaran gas SO2 di Provinsi Bengkulu.
BACA JUGA:Tak Ada Sengeketa Suara di Seluma, Penetapan Caleg Terpilih Masih Menunggu Keputusan MK
Ia membenarkan bahwa polusi udara yang dihasilkan dari SO2 telah menyebar sampai ke Pulau Sumatera, termasuk Provinsi Bengkulu.
"Dari erupsi Gunung Ruang yang terjadi sejak tanggal 17 April kemarin, bukan hanya mengembuskan abu vulkanik tapi juga mengeluarkan Gas Belerang Dioksida (SO2) yang sudah meluas sampai ke Pulau Sumatra," ujarnya, Senin 22 April 2024 pukul 15.20 WIB.
BACA JUGA:Bupati Petahana Seluma Ambil Formulir Pendaftaran Calon Kepala Daerah di 2 Partai
Julita menambahkan, dari hasil pengamatan BMKG, PM 2,5 (Partikel Halus di Udara) atau polusi udara di Provinsi Bengkulu sampai saat ini masih dalam konsentrasi baik atau sedang.
"Untuk persebaran SO2 dilihat dari satelit memang sudah masuk ke Pulau Sumatera, salah satunya Provinsi Bengkulu. Sedangkan pengamatan yang dilakukan BMKG, untuk PM 2.5 atau untuk polusi udaranya sendiri sampai saat ini masih dalam konsentrasi yang baik atau sedang," ujarnya.
BACA JUGA:DPD PDIP Provinsi Bengkulu Angkat Bicara soal Rekomendasi Cagub untuk Wagub Rosjonsyah
Tambah Julita, dengan kategori sedang, bisa diartikan bahwa kesehatan udara yang ada di Provinsi Bengkulu masih dikatakan aman dan belum membahayakan.
BACA JUGA:Kasus DBD di Kota Bengkulu Bulan April Turun, Masyarakat Diimbau Tetap Waspada
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: