KPU

Warga Seluma Pengidap Tumor Ganas, Butuh Bantuan untuk Biaya Pengobatan ke Palembang

Warga Seluma Pengidap Tumor Ganas, Butuh Bantuan untuk Biaya Pengobatan ke Palembang

Yulianti (16) warga Desa Simpang Kecamatan Seluma Utara Kabupaten Seluma, pengidap penyakit tumor ganas di lengan kanan. --(Sumber Foto: CW/BETV)

BENGKULU, BETVNEWS - Yeti Yulianti (16) warga Desa Simpang Kecamatan Seluma Utara Kabupaten Seluma, pengidap penyakit tumor ganas di lengan kanan, akan diberangkatkan ke Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang pada Senin 20 Mei 2024 pukul 14.00 WIB.

Hal ini dilakukan karena tumor yang dideritanya sudah parah dan membutuhkan pengobatan lebih lanjut. 

BACA JUGA:DD Tahap Pertama Cair, Dana Rp64,9 Miliar Disalurkan ke 162 Desa di Seluma

Namun diperkirakan keberangkatan dan pengobatan membutuhkan biaya yang tidak sedikit, sehingga Yeti masih membutuhkan uluran tangan dari pemerintah dan dermawan

Sebab, Yeti berasal dari keluarga yang tidak berkecukupan. Dimana kedua orang tuanya hanya berprofesi sebagai petani yang mengurus kebun milik orang lain. 

BACA JUGA:Kelompok Kepentingan: Kekuasaan dan Kedudukannya dalam Sistem Politik

Sementara saat ini, Yeti Yulianti masih ditempatkan di rumah singgah lurah Betungan bersama kedua orang tuanya. 

"Saya sangat membutuhkan bantuan dari pemerintahan dan orang-orang dermawan, karena biaya keberangkatan dan pengobatan sepertinya tidak sedikit," ujar Bustari ayah kandung Yeti Yulianti, Minggu 19 Mei 2024.

BACA JUGA:Kebakaran Lahap 5 Ruko di Bengkulu Utara, Berikut Data Korban Terdampak

Lanjut Bustari, anaknya sudah mengidap tumor ganas ini sejak 4 bulan yang lalu usai terkilir saat memanen biji kopi. Awalnya hanya timbul benjolan kecil, namun benjolan tersebut semakin besar dan terasa sakit hingga akhirnya membuat Yeti hanya bisa terbaring lemah di kasur. 

Ia mengungkapkan, pihak keluarga belum bisa membawa Yeti ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis karena himpitan ekonomi. 

"Pekerjaan saya hanya petani, itu pun saya hanya mengurus kebun kopi milik saudara. Saya tidak ada kebun atau lahan pribadi, jadi penghasilan saya sangat pas-pasan," tambahnya.

BACA JUGA:Groupthink: Ketika Keputusan Bersama Mengalahkan Logika

Di sisi lain, Wawan paman Yeti mengatakan, keluarga hanya mengandalkan BPJS Kesehatan untuk melakukan pengobatan di RSMY Bengkulu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: