KPU

Pergantian Cuaca, Disnaskeswan Provinsi Bengkulu Warning Peternak Waspada Penyakit Sapi Ngorok

Pergantian Cuaca, Disnaskeswan Provinsi Bengkulu Warning Peternak Waspada Penyakit Sapi Ngorok

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu, drh. Indah Permatasari --(Sumber Foto: Putri/BETV)

BENGKULU, BETVNEWS - Memasuki masa peralihan musim, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi BENGKULU mengeluarkan peringatan terkait meningkatnya potensi kemunculan sejumlah penyakit, terutama yang menyerang hewan ternak.

Salah satu penyakit yang perlu diwaspadai adalah Septicemia Epizootica, yang lebih dikenal masyarakat dengan sebutan "sapi ngorok".

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu, drh. Indah Permatasari menjelaskan bahwa Septicemia Epizootica merupakan penyakit menular yang sering menyerang sapi, kerbau, kambing dan domba terutama saat perubahan cuaca.

BACA JUGA:Final, 3.526 Pelamar CPNS Pemprov Bengkulu Akan Ikuti Tes SKD

BACA JUGA:DKP Kota Bengkulu Akan Distribusikan Beragam Bantuan untuk Nelayan di Oktober 2024

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri pasteurella multocida yang menyebar cepat, terutama di wilayah dengan kondisi lingkungan lembab akibat hujan dan perubahan suhu yang ekstrem.

BACA JUGA:Hakim PN Bengkulu Beri Dukungan terhadap Aksi Damai Solidaritas Hakim Indonesia

BACA JUGA:Hakim PN Bengkulu Beri Dukungan terhadap Aksi Damai Solidaritas Hakim Indonesia

"Di bulan ini kita sudah memastikan, bahwasanya kasus Septicemia Epizootica atau dikenal dengan penyakit ngorok yang menyerang sapi, kerbau bisa juga menyerang kambing domba yaitu berdasarkan pemeriksaan Balai Veteriner Lampung di Bengkulu Selatan dan Kaur itu positif," kata Indah, Selasa 8 Oktober 2024.

BACA JUGA:DPRD Bengkulu Utara Gelar Paripurna Istimewa HUT ke-48 Kota Argamakmur

Lebih lanjut Indah menjelaskan, saat ini tercatat telah ditemukan 87 kasus yang terdiri dari 79 kasus di Kabupaten Bengkulu Selatan dan 50 diantaranya meninggal serta 8 kasus di Kabupaten Kaur.

BACA JUGA:Anggota DPRD Bengkulu Tengah Wajib Cuti Tanpa Tanggungan Negara Saat Ikut Kampanye

"Menurut laporan yang kita terima, di Bengkulu Selatan itu lumayan tinggi ya ada 79 kasus dimana 50 hewan dilaporkan meninggal dan di Kaur itu ada 8 kasus yang tercatat," tambahnya.

Sementara sebagai langkah antisipasi, pihaknya telah menyalurkan vaksin yang diusulkan dari pusat ke Kabupaten-Kabupaten yang rawan terhadap penyakit sapi ngorok tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: