5 Jenis Buah Kiwi yang Wajib Kamu Ketahui, Pernah Konsumsi yang Mana?

Buah Actinidia hemsleyana dapat dimakan langsung, dijadikan bahan dalam jus, salad buah, atau sebagai topping untuk yogurt dan dessert lainnya. Selain itu, buahnya juga dapat digunakan untuk membuat selai atau hidangan penutup.

Actinidia hemsleyana adalah spesies kiwi yang lebih jarang dijumpai jika dibandingkan dengan Actinidia deliciosa (kiwi hijau).

Akan tetapi jenis kiwi ini masih memiliki potensi untuk dikembangkan, terutama karena rasa dan kandungan gizi yang dimilikinya.

BACA JUGA:Ragam Manfaat Daun Pegagan untuk Kesehatan, Ampuh Kurangi Stres hingga Percepat Penyembuhan Luka

BACA JUGA:Kejaksaan Agung Kembali Periksa 2 Saksi Terkait Kasus Suap Ronald Tannur

5. Actinidia hubeiensis atau Kiwi Hubei

--(Sumber Foto: web/istockphoto)

Actinidia hubeiensis adalah spesies kiwi yang lebih jarang dikenal dan tidak begitu umum ditemukan di pasar.

Meskipun demikian, spesies ini berpotensi untuk dibudidayakan dan dikembangkan karena kualitas buahnya yang kaya gizi dan rasanya yang menyegarkan.

Actinidia hubeiensis berasal dari daerah pegunungan di provinsi Hubei, Tiongkok. Seperti banyak spesies Actinidia, spesies ini tumbuh di hutan lembap dan daerah dengan iklim subtropis atau dataran tinggi.

BACA JUGA:Gebyar Bazar Adhyaksa 2024: Dukung Peningkatan Daya Beli dan Kepedulian Sosial

BACA JUGA:Gebyar Bazar Adhyaksa 2024: Dukung Peningkatan Daya Beli dan Kepedulian Sosial

Buah dari Actinidia hubeiensis memiliki kulit berbulu seperti kiwi pada umumnya, tetapi ukurannya relatif lebih kecil dibandingkan dengan varietas kiwi yang lebih umum, seperti Actinidia deliciosa. Buah ini memiliki daging yang berwarna hijau dengan biji hitam kecil di tengahnya, mirip dengan kiwi hijau biasa.

Rasanya manis dengan sedikit rasa asam yang lebih ringan dibandingkan dengan kiwi biasa, namun dengan nuansa rasa yang lebih kompleks. Buah ini memiliki keseimbangan rasa yang unik, yang menjadikannya menarik bagi konsumen.

BACA JUGA:Generasi Muda Enggan Menjadi Penutur Bahasa Daerah Karena Dianggap Kurang Gaul

Sumber: