Insentif Ramadan untuk Petani Desa Air Tenam, Hasil dari Upaya Menumbuhkan Hutan

Direktur KKI Warsi, Adi Junedi, saat menyerahkan insentif kepada petani Air Tenam.--(Sumber Foto: Ilham/BETV)
Pohon Asuh memberikan kesempatan kepada semua pihak untuk "mengasuh" pohon dengan donasi sebesar Rp 100.000 hingga Rp 200.000, tergantung diameter pohon. Pada tahun 2025, terdapat 200 pohon yang sedang diadopsi di Desa Air Tenam, dengan dana yang terkumpul mencapai Rp 38.500.000.
"Di bulan yang penuh berkah ini, berdasarkan diskusi dengan pengelola HKm dan HTR, disepakati bahwa dana dari Pohon Asuh ini harus dirasakan oleh seluruh masyarakat. Oleh karena itu, menjelang Lebaran, dana tersebut digunakan untuk penyaluran paket sembako senilai Rp 200.000 untuk setiap kepala keluarga di Air Tenam," ujar Adi Junedi.
BACA JUGA:Marak Pelajar Terlibat Geng Motor di Bengkulu, Ini Imbauan Kadis Dikbud Saat Libur Lebaran
Adi Junedi menambahkan bahwa insentif dan paket Ramadan ini adalah bagian dari upaya untuk memastikan hutan tetap lestari dengan dukungan penuh dari masyarakat.
"Masyarakat Desa Air Tenam telah membuktikan bahwa menjaga hutan tidak hanya soal konservasi, tetapi juga dapat memberikan manfaat nyata bagi kehidupan sehari-hari. Dengan adanya insentif dan program Pohon Asuh, kami berharap semakin banyak masyarakat yang terdorong untuk aktif dalam mengelola hutan secara berkelanjutan," katanya.
Sekretaris Desa Air Tenam, Aldiansyah, menyatakan bahwa sebagian besar masyarakat Desa Air Tenam berada di kawasan hutan. Dengan dukungan KKI Warsi, masyarakat dapat mengelola hutan dengan baik dan turut berupaya menumbuhkan kembali hutan.
BACA JUGA:Bapenda Kota Bengkulu Catat Realisasi PAD dari Pajak Hiburan hingga Maret Rp1,14 Miliar
"Ketika kami sudah memperoleh hak untuk mengelola hutan, Warsi datang dan menawarkan program Baby Tree serta Pohon Asuh. Kami menyambut baik program ini, karena sangat penting bagi kami dalam rangka menjaga hutan," kata Aldiansyah saat menyaksikan penyerahan dana Baby Tree dan paket sembako Pohon Asuh.
Aldiansyah juga menyatakan bahwa dengan pengelolaan hutan yang melibatkan masyarakat melalui program perhutanan sosial, serta adanya program Baby Tree dan Pohon Asuh, masyarakat kini merasakan manfaat nyata dari hutan.
"Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kami," tambahnya.
BACA JUGA:Polres Seluma Terus Selidiki Dugaan Penyelewengan DD Dusun Tengah
Perhutanan Sosial telah memberikan ruang bagi masyarakat untuk memperoleh hak kelola hutan secara legal dan sekaligus mendapatkan manfaat ekonomi dari hutan yang mereka kelola.
Keberhasilan program Baby Tree dan Pohon Asuh di Desa Air Tenam menjadi contoh bagaimana pendekatan ini dapat diterapkan di berbagai wilayah lainnya.
Dengan semangat Ramadhan, KKI Warsi terus berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengembangkan pengelolaan hutan oleh masyarakat, termasuk melalui skema perhutanan sosial. Saat ini, Warsi sedang mendampingi empat desa lainnya untuk memperoleh izin pengelolaan perhutanan sosial.
"Selain itu, melalui program RBP, Warsi mendukung berbagai pihak untuk terus mengembangkan usaha perhutanan sosial yang sudah berjalan di Bengkulu," kata Adi Junedi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: