Dalam video tersebut terlihat putri sulung berseragam sekolah menangis histeris bersama 4 adiknya. Kelimanya terlihat berpelukan.
BACA JUGA:Astra Motor Bengkulu Edukasi Safety Riding di Pelindo II
Kelima anak EZ saat ini terpaksa hidup mandiri tanpa kehadiran orang tuanya.
AG, anak tertua EZ yang berusia 15 tahun, mengatakan dia dan keempat adiknya tidak memiliki ayah. Sang ayah meninggal lima tahun lalu.
BACA JUGA:Gubernur Bengkulu Terima Kunker Pangkogabwilhan 1, Sekaligus Pisah Sambut Danrem 041 Gamas
AG berharap ibunya segera dibebaskan. Dia menyatakan jika ibu mereka ditahan, tidak ada yang akan merawatnya dan adik-adiknya.
Kronologi kejadian ini bermula pada Rabu, 21 September 2022, saat janda lima anak itu mendekati korban di depan rumah saksi Sokhizatulo Laia sambil membawa pisau.
BACA JUGA:Cek Jadwal Bansos BPNT Tahap 3, Penerima Dapat Bantuan hingga Rp2.400.000
Tersangka meminta orang tua korban untuk membongkar pondasi yang telah dibangun di halaman belakang rumahnya.
Karena tidak mendapat respon positif, EZ akhirnya nekat melukai korban dengan sebilah pisau.
BACA JUGA:Tingkatkan Sinergitas, DTPHP dan Bank Indonesia Gelar FGD
Namun, upaya tersangka menusukkan pisau ke tubuh korban berhasil dicegah oleh korban.
Kemudian korban melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.
Setelah melalui proses penyelidikan, akhirnya berkas tersebut dinyatakan lengkap.
Pada 10 Mei 2023, berkas tersangka yang disebut ER dilimpahkan ke Pengadilan Negeri Gunungsitoli.