BENGKULU, BETVNEWS - Puluhan warga Desa Talang Alai Kecamatan Air Periukan Kabupaten Seluma, melakukan aksi demo menolak keberadaan tambang kuari (galian C) di desa setempat, pada Selasa 6 Februari 2024 sekitar pukul 14.00 WIB.
Dalam aksinya, masyarakat melakukan penutupan akses masuk ke lokasi pertambangan batu sejauh 1 kilo meter sebagai bentuk penolakan.
BACA JUGA:Bawaslu Sebut Laporan Tindak Pidana Pemilu Salah Satu Calon DPD RI Penuhi Syarat Formil dan Materil
Warga membuat portal permanen di pintu masuk kuari yang berada di desanya, sehingga kendaraan truk tidak dapat masuk ke lokasi.
"Portal permanen ini sebagai bentuk penolakan kami terhadap berdirinya kuari desa kami," sampai Priyo, salah satu warga Desa Talang Alai.
BACA JUGA:Bergerak 1912: Kader Muda Muhammadiyah Deklarasi Dukungan ke Prabowo dan Gibran di Bengkulu
Priyo mengatakan, sejak dulu warga tidak pernah setuju dengan adanya kuari yang ada di desa mereka.
Sebab dinilai dapat merusak ekosistem dan kondisi alam di desa.
BACA JUGA:Buka Pelayanan Kesehatan Gratis, Dinkes Seluma Ajak Masyarakat Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular
"Kami tidak setuju jika kuari beroperasi di desa Kami. Karena dapat merusak ekosistem alam di desa. Kami sudah sepakat segala bentuk pertambangan kami menolak," ujarnya.
BACA JUGA:Sidang Kasus Korupsi Revitalisasi Asrama Haji, 2 Terdakwa Dituntut 5 dan 6 Tahun Penjara
Sementara itu, menurut Ekwansyah Ketua BPD Desa Talang Alai, masyarkat di desa tak pernah dilibatkan dalam pembahasan perizinan operasi kuari dan dampak lingkungan.
Bahkan data perizinan atau persetujuan dari masyarakat diduga dimanipulasi.
BACA JUGA:Disnakertrans Seluma Adakan Program Pelatihan Kerja Gratis, Pendaftaran Dibuka Bulan Ini
Sebab, selama ini masyarakat dengan tegas tetap menolak keberadaan kuari tersebut.