BENGKULU, BETVNEWS - Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Seluma saat ini lumayan tinggi di angka Rp2.900 per kilogramnya.
Meskipun harga sawit tengah melambung tinggi, tak serta merta membuat petani kelapa sawit di Kabupaten Seluma senang begitu saja.
BACA JUGA:KPU Seluma Masih Buka Layanan Pindah Memilih bagi 4 Kategori Sampai 20 November
Pasalnya, para petani sawit dan toke sawit malah mengeluh akibat pohon kelapa sawit tak berbuah atau ngetrek.
Alhasil produksi buah sawit sangat merosot jauh dan berdampak pada berkurangnya pendapatan petani.
BACA JUGA:59 Pelamar PPPK Pemkot Bengkulu Tidak Lolos Administrasi, Didomimasi Tenaga Teknis
"Iya harga memang tinggi, tapi buahnya nggak ada. Biasanya kalau musim buah normal dalam sehari kita bisa menampung buah dari petani sampai 30 ton. Kalau sekarang cuma 8 ton sampai 10 ton lebih," ujar toke Sawit di Desa Lawang Agung Jadio Pugantara, Minggu 3 November 2024.
BACA JUGA:Geng Motor Pakai Sajam Beraksi di Taman Berkas, Pelajar SMK Jadi Korban Serangan
Ia mengatakan, dengan kondisi buah yang sedang mengalami trek, pendapatan turun drastis meskipun harga sedang tinggi.
"Kalau buah normal kita ngantar ke pabrik setiap hari, sekarang harus nunggu 3 hari baru bisa kita antar ke pabrik nunggu muatan penuh," ujarnya.
BACA JUGA:Jangan Dibuang! Bonggol Nanas Simpan Segudang Manfaat, Cek di Sini Khasiatnya untuk Tubuh
Sementara itu Aliansyah Putra, petani kelapa sawit menyesali di saat harga tandan buah segar yang lumayan tinggi, siklus musik trek tiba, sehingga buah yang dihasilkan tak maksimal.
"Ya memang seperti ini setiap tahunnya, meskipun pohon kelapa sawit sudah kita rawat agar menghasilkan buah yang maksimal. Namun jika sudah memasuki musim trek tak ada solusinya. Setiap tahun pasti terjadi tidak bisa kita hindari," sampai Aliansyah Putra.
BACA JUGA:3 Ide Kreasi Olahan Nanas Madu Lezat, Manis dan Bikin Penasaran!
Lanjutnya, musim trek puncaknya kerap terjadi di akhir tahun sampai awal tahun kemudian normal kembali.