5. Pembentukan Benjolan Keras (Tophi)
--(Sumber Foto: web/istockphoto)
Pada kondisi asam urat kronis, kristal asam urat dapat membentuk benjolan keras yang disebut tophi. Tophi biasanya muncul di sekitar sendi, di bawah kulit, dan di area seperti siku, jari, dan jempol kaki. Benjolan ini bisa menyakitkan dan mengganggu fungsi sendi.
6. Nyeri yang Berulang
Serangan asam urat sering bersifat berulang. Seseorang yang pernah mengalami serangan asam urat kemungkinan besar dapat mengalaminya kembali jika kadar asam urat dalam darah tetap tinggi dan tidak dikelola dengan baik.
BACA JUGA:Waspada Penipuan, Dukcapil Kota Bengkulu Tegaskan Tidak Pernah Minta Dokumen Melalui Medsos
BACA JUGA:Paslon Teguh Menang di Pilkada Seluma, Tim Pemenangan Ramai-ramai Gunduli Kepala
7. Tanda pada Tes Darah
Kadar asam urat yang tinggi dalam darah dapat dideteksi melalui tes darah. Meskipun tidak semua orang dengan kadar asam urat tinggi mengalami gejala, ini bisa menjadi indikasi adanya risiko terkena asam urat.
8. Gangguan Fungsi Ginjal
Pada kasus yang parah, kadar asam urat tinggi dapat mempengaruhi fungsi ginjal dan menyebabkan batu ginjal. Gejala yang menyertai bisa termasuk nyeri pinggang atau perut bagian bawah serta darah dalam urin.
BACA JUGA:13 Pendaftar Petugas Haji 2025 di Bengkulu Lulus Seleksi Administrasi, Lanjut Tes CAT dan Wawancara
BACA JUGA:PKS Sebut Siap Berkoalisi, Namun Tetap Kritis Terhadap Kebijakan Pemerintahan Dedy-Ronny
9. Nyeri yang Bertambah Parah di Malam Hari
Nyeri asam urat sering memburuk di malam hari. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh suhu tubuh yang lebih rendah di malam hari, yang dapat memicu pengendapan kristal asam urat di sendi.
Tips Pencegahan dan Pengelolaan: