Komunikasi Budaya Antar Generasi Jadi Tantangan Baru Untuk Melestarikan Adat Istiadat di Kota Bengkulu
Komunikasi Budaya Antar Generasi Jadi Tantangan Baru Untuk Melestarikan Adat Istiadat di Kota Bengkulu--(Sumber Foto: Dwi Aris Noprianto/BETV)
BACA JUGA:Capaian Perekaman KIA Kota Bengkulu Tembus 62 persen, Lampaui Target Nasional
Disisi lain, J Mirwan selaku Ketua adat turut mengungkapkan dalam komunikasi antar budaya, Adat Istiadat Kota Bengkulu saat ini ibarat kayu terendam yang artinya ada tapi tidak tampak ,bahkan banyak dari generasi ke generasi tidak mengetahui sama sekali soal Adat Istiadat ditempatn tinggalnya.
Diketahui Adat istiadat ini merupakan suatu aturan yang berlaku di masyarakat untuk mengatur baik dalam berpakaian; mengatur cara berpakain sehari-hari atau berpakaian di tempat resmi, mengatur dalam berkomunikasi antar sesama generasi atau mengatur berkomunikasi dengan orang yang lebih tua ataupun orang yang lebih muda dan aturan atau nilai-nilai yang diwariskan dari generasi ke generasi.
BACA JUGA:Rawat Kecantikan Kulit Wajah dengan Gunakan Buah Lontar, Cek Caranya Disini!
BACA JUGA:Intip Sederet Resep Olahan Hidangan Segar dari Buah Lontar, Dijamin Bikin Ngiler
Pasalnya banyak generasi saat ini tidak mengetahui cara beradab ataupun beradat istiadat di lingkungannya sehingga dikhawatirkan persoalan ini menjadi hal yang kemudian bergejolak di tengah masyarakat ataupun tidak pedulinya generasi saat ini terhadap adat istiadat yang sudah menjadi aturan dari para pendahulu.
Tidak hanya, itu dengan tidak mengetahuinya adat istiadat di tempat asalnya tentu sangat mudah terpengaruh dengan budaya luar yang saat ini mudah diakses lewat teknologi dan digitalisasi.
BACA JUGA:Kaya Akan Kandungan Vitamin C, Ini Dia Manfaat yang Diberikan Buah Kelengkeng untuk Kecantikan Kulit
Hal inilah yang menjadi tantangan kedepan bagi pemangku adat, menariknya pula di pembahasan komunikasi antar budaya persoalan ini tidak hanya pemangku adat namun perlu adanya peranan Pemerintah Daerah dalam mewujudkan komunikasi budaya antar generasi.
Menurut Edirman Mendropa selaku Ketua RT 17 sekaligus Mewakili suku Nias mengungkapkan saat ini Pemerintah tidak pernah lagi melibatkan suku-suku yang ada di Bengkulu di setiap kegiatan malah banyak memperdayakan dan melibatkaan LSM maupun Ormas. Dengan hal ini, Pemerintah baik Provinsi/Kabupaten maupun Kota hendakny mendata seluruh suku-suku yang ada di Bengkulu.
BACA JUGA:Efek Samping Minum Teh Sehari-hari, Hindari Konsumsi Terlalu Banyak, Cek di Sini
BACA JUGA:Tak Baik untuk Tubuh, Inilah Efek Samping Buah Kelengkeng yang Jadi Penyebab Terganggunya Kesehatan
“Untuk pendataan suku-suku yang ada di Bengkulu sempat di data di zamannya Agusrin M. Najamudin dan Bangken.” Ungkap Edirman Mendropa.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

