KPU

DPK Provinsi Bengkulu Komitmen Jadikan Perpustakaan Pusat Edukasi dan Literasi

DPK Provinsi Bengkulu Komitmen Jadikan Perpustakaan Pusat Edukasi dan Literasi

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Bengkulu menerima Mahasiswa Praktik Kerja Perpustakaan, Mahasiswa Sarjana Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Politik Universitas Terbuka (UT) Semester 2022/2023 Genap, Selasa 2 M--(Sumber Foto: Tim/BETV)

Dengan adanya katalog, para pengguna perpustakaan diharapkan dapat mengetahui gambaran singkat mengenai bahan pustaka yang diproses, baik mengenai bibliografis atau isi yang terkandung di dalamnya, lokasi dan tempat Penyimpanannya di perpustakaan, atau keterangan lain yang di anggap penting.


Dermasiah, A.Md sebagai Narasumber memberikan materi dan Prakter mengenai Katalogisasi Perpustakaan. --(Sumber Foto: Tim/BETV)

"Apa yang dilakukan para mahasiswa ataupun pelajar dan lainnya di Perpusda sangat baik sekali, karena perpustakaan juga merupakan pusat edukasi. Makanya sejal awal kita terus berkomitmen meningkatkan fasilitas dan layanan, sehingga pusat edukasi yang dimaksud, bisa tercapaia secara maksimal," ungkap Meri Sasdi (Jumat 26 Mei 2023).

 

Menurutnya, dalam upaya mencapai target peningkatan literasi masyarakat, dibutuhkan peningkatan kualitas fasilitas layanan perpustakaan.

 

"Seperti transformasi perpustakaan sebagai ruang publik terbuka juga diperlukan, sehingga dapat menggeser mindset lama tentang perpustakaan. Apalagi dengan adanya program TPBIS," sambung Meri Sasdi.

 

Kedepannya perpustakaan bisa menjadi pusat pengetahuan, wahana belajar, melahirkan inovasi dan berbagai kreativitas masyarakat dan menjadi solusi dalam permasalahan-permasalahan yang dihadapi masyarakat.

 

"Dengan begitu ketika perpustakaan bisa diakses, secara tidak langsung bisa memberikan pelatihan dalam meningkatkan skill, pengetahuan dan lainnya melalui buku-buku terapan yang ada di perpustakaan," ujar Meri Sasdi.

 

Makanya perpustakaan juga dituntut harus inklusif. Jika dahulu perpustakaan tradisional hanya mengumpulkan buku, dan menunggu masyarakat membaca, namun kini implemenasinya sudah berubah.

 

"Yang jelas kita bakal berkontribusi untuk mengoptimalkan dengan seluruh kemampuan untuk memfasilitasi sumber informasi yang relevan, tentunya melalui optimalisasi peran perpustakaan sebagai pusat edukasi. Kitapun mendorong perpustakaan di kabupaten/kota hingga desa/kelurahan juga bisa mengimplementasikannya," tutup Meri Sasdi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: