Pengamat Politik Unib Prediksi Sentimen Kesukuan Masih Warnai Pilwakot Bengkulu 2024

Pengamat Politik Unib Prediksi Sentimen Kesukuan Masih Warnai Pilwakot Bengkulu 2024

Pengamat Politik sekaligus dosen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Bengkulu (Unin), Delfan Eko Putra mengatakan bahwa pertarungan pemilihan Walikota Bengkulu 2024 masih akan diwarnai oleh sentimen primordial kesukuan, wa--(Sumber Foto: Jalu/BETV)

BENGKULU, BETVNEWS - Pengamat Politik sekaligus dosen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas BENGKULU (Unin), Delfan Eko Putra mengatakan bahwa pertarungan pemilihan Walikota BENGKULU 2024 masih akan diwarnai oleh sentimen primordial kesukuan, walaupun masyarakat Kota BENGKULU saat ini telah majemuk dan beragam.

BACA JUGA:Disperindag Seluma Imbau Pedagang Takjil Tak Gunakan Bahan-bahan Berbahaya

Pasalnya, hal ini masih menjadi basis kekuatan dari masing-masing para calon. Sehingga isu ini masih akan sering dimainkan secara langsung maupun tidak langsung oleh tim sukses/pemenangan para calon walikota.

"Sentimen primordial atau isu kesukuan seperti putra asli daerah, dari suku ini,'kalo ada orang kita, kenapa mesti orang lain' dan lain lain masih akan dimainkan sebagai salah satu opsi tim sukses calon guna meraup suara," katanya kepada BETVNEWS.

BACA JUGA:Pilkada Seluma 2024, Dua Sosok Ini Digadang-gadang Jadi Penantang Kuat Petahana Erwin Octavian

Tambah Delfan, konsep sentimen primordial kesukuan ini sangat tidak sehat dan berbahaya bagi jalannya demokrasi di Kota Bengkulu, sehingga harus menjadi musuh bersama seluruh elemen masyarakat di Kota Bengkulu.

BACA JUGA:Provinsi Bengkulu Optimis Kembali Masuk 3 Besar Penghargaan Pembangunan Daerah Tahun 2024

Bila sentimen atau isu ini selalu dimainkan setiap Pilkada, maka dikhawtirkan bisa menimbulkan fanatisme berlebihan pada suku dan golongan tertentu.

"Karena demokrasi yang sehat bisa memberikan kesempatan kepada siapa saja yang memiliki kapabilitas, krebilitas, memiliki kemampuan problem solver, bisa manage issue, good governance, dan memiliki jiwa leadership tinggi untuk menjadi seorang walikota," tambahnya.

BACA JUGA:Harga Cabai Meroket, Petani di Seluma Raup Untung Besar

Lanjut Delfan, sentimen primordial akan dimainkan oleh tim sukses dalam dua cara, yaitu secara langsung dan tidak langsung.

"Isu kesukuan akan dimainkan melalui dua cara. Secara langsung yaitu melalui kampanye terbuka, secara tidak langsung melalui pertemuan-pertemuan. Dalam memilih pemimpin, masyarakat harus memiliki preferensi para calon atau kandidat seperti track record, apa yang pernah dilakukan  untuk kemashalatan banyak orang agar mendapat pemimpin yang berkualitas," pungkasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: