dempo

Dinilai Meresahkan, Ketua APDESI Minta Pemkab Tindak Tegas Warem di Seluma

Dinilai Meresahkan, Ketua APDESI Minta Pemkab Tindak Tegas Warem di Seluma

Ketua Dewan Pimpinan Kecamatan (DPC) APDESI wilayah Pemerintah Desa Kecamatan Semidang Alas (SA), Alta Harmiyanto, meminta kepada Pemerintah daerah (Pemda) dan Aparat Penegak Hukum (APH) untuk dapat menindak tegas lokasi warem.--(Sumber Foto: Julyan/BETV)

BENGKULU, BETVNEWS - Telah terjadi insiden yang kerap terulang di lokasi warung remang-remang (Warem) yang berada di Desa Talang Durian, Kecamatan Semidang Alas (SA). Hal ini membuat Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) angkat bicara.

Ketua Dewan Pimpinan Kecamatan (DPC) APDESI wilayah Pemerintah Desa Kecamatan Semidang Alas (SA), Alta Harmiyanto, meminta kepada Pemerintah daerah (Pemda) dan Aparat Penegak Hukum (APH) untuk dapat menindak tegas lokasi warem.

BACA JUGA:Pelindo Regional 2 Bengkulu Memiliki Buffer Area, Antisipasi Kemacetan Truk Batu Bara Menuju Stockpile

"Berdirinya warem di Kecamatan Semidang Alas, banyak sekali dampak negatif. Insiden berdarah kerap terjadi, dan belum lama ini satu orang tewas di sekitar lokasi warem, saya minta Pemkab Seluma dan APH harus menindaktegas," sampainya, Selasa 2 Juli 2024.

BACA JUGA:45 Desa di Kabupaten Seluma Sudah Ajukan DD Tahap II

Lanjutnya, dengan adanya kejadian berdarah hingga mengakibatkan korban meninggal dunia, menambah deretan peristiwa negatif dari adanya aktivitas warung remang-remang yang ada di wilayah Desa Talang Durian, Kecamatan Semidang Alas.

"Warem tersebut selalu kami lewati, bukannya berhenti. Namun semakin hari bangunannya bertambah banyak dan menjadi permanen," sampai Alta. 

BACA JUGA:Langkah Serius Kapolres Bengkulu Tengah Berantas Judi Online di Kalangan Personel dan Masyarakat

Untuk itu, ia meminta kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Seluma melalui Satuan Pamong Praja (Satpol-PP) Kabupaten Seluma untuk menghancurkan warung remang-remang. Karena tidak sesuai dengan program Seluma yakni, Berbudaya dan Beragama.

"Karena ini tidak sesuai dengan program Kabupaten Seluma yaitu Seluma berbudaya dan beragama," ujarnya.

BACA JUGA:Pilgub Bengkulu 2024: Dempo-Bang Ken Vs Helmi-Mian, Rohidin Mersyah Belum Putuskan Pendamping

Dirinya juga mengatakan, berdirinya warem tersebut sangat meresahkan masyarakat sekitar. Lantaran aktivitas warem sangat bertentangan dengan adat dan budaya Indonesia.

"Ini sangat bertentangan dengan adat budaya kami, yang menjunjung nilai nilai positif dalam kebudayaan, kesopanan dan keramah-tamahan," ujarnya. (Jul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: