Kembali Marak, Awas Penipuan Berkedok Arisan dan Investasi Bodong

Kembali Marak, Awas Penipuan Berkedok Arisan dan Investasi Bodong

Kombes Pol Sudarno, Kabid Humas Polda Bengkulu saat menjelaskan terkait maraknya aksi penipuan berkedok arisan online dan investasi bodong di Bengkulu, Jumat 12 Agustus 2022.--(Sumber Foto: Adi/Betv)

BETVNEWS, - Maraknya aksi penipuan berkedok arisan online dan investasi bodong di Bengkulu, hingga menyebabkan korban mengalami kerugian ratusan juta rupiah, sudah seringkali terjadi sehingga masyarakat Provinsi Bengkulu diminta untuk tidak tergiur dengan berbagai penawaran tersebut.

BACA JUGA:Lagi, Motor Mahasiswa Digasak Maling

Kabid Humas Polda Bengkulu, Kombes Pol Sudarno mengatakan, baru-baru ini terdapat beberapa laporan penipuan berkedok arisan dan investasi bodong yang diterima Polda Bengkulu dan jajaran, karena memang penawaran yang menggiurkan dari pelaku penipuan berkedok arisan online dan investasi bodong ini, masyarakat diminta untuk bisa lebih selektif.

"Masyarakat tetap waspada, jangan pernah tergiur dengan keuntungan berlipat ganda yang sering kali dijanjikan oleh para pelaku penipuan, karena sejauh ini ada beberapa laporan terbaru yang masuk ke Polda Bengkulu dan jajaran, atas kasus penipuan tersebut," tegas Kombes Pol Sudarno.

Modus yang kerap dilakukan oleh pelaku masih sama dengan kasus-kasus sebelumnya, dimana pelaku memberikan penawaran akan melipatgandakan uang yang disetor oleh korban. Dimana dalam konteks ini, pelaku menawarkan arisan online kepada para korban dan saat uang yang terkumpul sudah rasa cukup, kemudian pelaku kabur.

BACA JUGA:Diklaim HGU PT BRI, 103 warga Kesulitan Terbitkan SHM

"Modus yang dilakukan para pelaku penipuan arisan online dan investasi bodong sama, sehingga sebisa masyarakat saja memilah-milah mana bisnis yang baik," tambahnya.

Polda Bengkulu sendiri telah berhasil mengungkap beberapa kasus investasi bodong dan arisan online, bahkan dari kasus yang berhasil diungkap tersebut pelaku berhasil mengantongi uang ratusan juta bahkan miliaran rupiah. Dimana korbannya berasal dari Provinsi Bengkulu hingga luar Provinsi Bengkulu.

(Adi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: