Setelah menceritakan perintah menyembelih sapi betina beserta sifatnya yang disampaikan oleh Musa kepada Bani Israil, Allah SWT menjelaskan mengapa diberikan perintah tersebut. Hal ini untuk mengetahui kasus pembunuhan yang terjadi saat itu. Allah SWT berfirman:
"Dan (ingatlah), ketika kamu membunuh seorang manusia lalu kamu saling tuduh menuduh tentang itu. dan Allah hendak menyingkapkan apa yang selama ini kamu sembunyikan." (Q.S. Al-Baqarah 2:72)
BACA JUGA:Kisah Domba Nabi Ibrahim, Hewan Penghuni Surga, Sekaligus Awal Mula Perintah Kurban Saat Idul Adha
Kembali pada kisah, setelah sapi betina itu ditemukan, mereka kemudian menyembelihnya. Lalu ekor sapi tersebut dipotong, kemudian dipukuli pada tubuh si mayat.
Atas izin Allah SWT, orang yang sudah mati itu tiba-tiba bangun.
Bertanyalah Musa kepada si mayit, tentang siapa pembunuh sebenarnya.
Kemudian di mayit mengatakan bahwa putra saudara laki-lakinya yang membunuhnya. Setelah memberitahukan pembunuhnya, orang itu kembali meninggal dunia.
Allah SWT berfirman:
"Lalu Kami berfirman: 'Pukullah mayat itu dengan sebahagian anggota sapi betina itu!' Demikianlah Allah menghidupkan kembali orang-orang yang telah mati, dam memperlihatkan padamu tanda-tanda kekuasaanNya agar kamu mengerti." (Q.S. Al-Baqarah 2:73)
BACA JUGA:Mengenal Dabbah! Hewan Ini Sempat Viral dan Disebut Sebagai Tanda Hari Kiamat, Begini Penjelasannya
Begitulah, Allah SWT menunjukkan kekuasaannya untuk menghidupkan kembali orang yang sudah mati.
Kisah sapi betina Nabi Musa menjadi salah satu bukti kebesaran Allah SWT, serta menjadi bukti bahwa Allah SWT memiliki kuasa untuk membangkitkan kembali seluruh umat manusia di hari akhir nanti.
Karena perannya sebagai bukti kuasa Allah SWT, sapi betina Nabi Musa diabadikan dalam salah satu nama surat di Al-Quran.
Selain itu, sapi betina Nabi Musa juga dijanjikan sebagai salah satu hewan yang akan masuk ke dalam surga.
Wallahu a'lam bish-shawab. (*)
Baca dan cari artikel lainnya di Google News