"Bolehkah beliau menikahi putriku, bukankah Aisyah adalah anak dari saudaranya sendiri?" Khaulah kembali menemuai Rasulullah SAW menyampaikan pertanyaan tersebut.
BACA JUGA:Kisah Lain Saat Aisyah Cemburu Berat: Dialah Zainab Binti Jahsy yang Selalu Bersaing Denganku
Nabi Muhammad SAW berkata, "Temui kembali Abu Bakar dan katakan jawabanku kepadanya, Engkau adalah saudaraku dalam Islam. Aku tetap menjadi saudaramu. Putrimu boleh menikah denganku."
Sebelum Rasulullah SAW meminang Aisyah, ternyata beliau sudah bertunangan dengan Jabir bin Mut Aim bin Adi. Abu Bakar tidak ingin membatalkan pertunangan tersebut secara sepihak, tanpa adanya pembicaraan antar keluarga ayah Jabir.
Sehingga, Abu Bakar pergi ke kediaman Mutm bin Adi yang merupakan Ayah Jabir, dan saat itu keluarga Jabir belum masuk Islam. Setelah disampaikan maksud kedatangannya, Muthim lantas meminta pendapat istrinya, kemudian istrinya menjawab, "Wahai Abu Bakar engkau ingin agar anak kami masuk Islam setelah menikah dengan putrimu."
Namun, pada akhirnya Aisyah pun dinikahkan dengan Nabi Muhammad SAW. Diketahui bahwa kala itu, Aisyah masih seorang gadis cilik yang kekanak-kanakan, bahkan sering sekali membuat marah ibunya, lantas ia mendapat hukuman.
Terkadang, Rasulullah melihat Aisyah saat tengah dimarahi kemudian membuat beliau iba. Nabi Muhammad SAW berkata kepada ibunya Aisyah, "Wahai Ummu Ruman perlakukanlah Aisyah dengan baik, jagalah ia untukku."
Diketahui usia Aisyah saat dinikahi Nabi Muhammad SAW adalah 6 tahun. Lantas, apa tujuan pernikahan tersebut. Tujuan paling mendasar ialah untuk mengukuhkan hubungan antara kekhalifahan dan kenabian.
Dikarenakan kecerdasan, kematangan serta kedewasaan berpikir Aisyah sudah terbilang pada tingkat yang menakjubkan. Ya, dialah Aisyah binti Abu Bakar Ash-Shiddiq yang menjadi satu-satunya perempuan yang dinikahi Nabi Muhammad SAW dalam kondisi masih gadis.
Kemudian, selain sebagai petunjuk wahyu, keputusan Rasulullah menikahi Aisyah dimulai berkat bantuan dari Khaulah binti Hakim. Khaulah adalah seorang perempuan terpandang serta matang, yang begitu mengerti sosok Nabi Muhammad SAW.
Beliau mengetahui bahwa Nabi Muhammad SAW membutuhkan seorang wanita yang bisa mengisi kekosongan hatinya dan menutup rapat celahnya dengan kelembutan, cinta dan kasih sayang.
BACA JUGA:Masya Allah, Inilah Kepribadian Aisyah Istri Rasulullah, Sosok Sederhana Lagi Pemberani
Begitulah, Khaulah yang bisa paham tentang kondisi kejiwaan, sosial dan waktu yang menghinggapi kehidupan nabi, dengan pertimbangan yang matang ia pun merekomendasikan pernikahan keduanya.
Demikian kisah Nabi Muhammad SAW yang akhirnya meminang Aisyah putri Abu Bakar Ash-Shiddiq.(*)