Hukum Puasa Tanpa Sahur, Boleh atau Tidak? Ini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat
Hukum puasa tanpa sahur, begini penjelasan Ustadz Adi Hidayat.--(Sumber Foto: YouTube Adi Hidayat Official)
Semua aktivitas yang berlangsung di waktu sahar disebut dengan sahur. Karena itu ada istilahnya makan sahur jadi makan yang dilakukan di waktu sahar.
Masih dalam suasana Ramadan, banyak hal yang dapat kita amalkan dan memperbanyak melakukan kebaikan.
BACA JUGA:KPU Provinsi dan Kanwil Kemenkumham Jalin Kerjasama Terkait TPS Khusus
"Berkat itu dari bahasa Arab artinya barokah, sesuatu yang bertambah nilai kebaikan, bentuknya bisa banyak, dapat berupa materi misalnya uangnya berkah atau makanannya berkah, dari makanan itu kita makan dan menjadi energi, dan dari energi itulah kita mengerjakan yang baik-baik," terang beliau.
Sehingga kita akan semangat dalam beribadah baik mengaji maupun salat, hal tersebut merupakan berkah.
BACA JUGA:Pria Ini Ditangkap BNN Kota Bengkulu, Simpan 2 Kilogram Ganja untuk Dijual
Kemudian, apapun yang ada di sekeliling kita pun bisa berkah misalnya pakaian, dipakai pada hal-hal yang baik itu juga berkah.
"Termasuk uang yang berkah, gaji yang berkah artinya tidak terkait yang haram, diperoleh dengan cara yang baik, dikeluarkan dengan cara yang baik itu berkah. Jadi kalau ada sesuatu yang berkah itu lebih bermanfaat terasa aspek manfaatnya daripada kebutuhan," jelasnya lagi.
BACA JUGA:Dishub Kota Bengkulu Cek Armada Bus, yang Lolos Ditempelkan Stiker Layak Jalan
Tanda bahwa makanan tersebut berkah, apabila dapat menghilangkan lapar dan menghasilkan tenaga (dalam perkara yang baik), jadi kalau seseorang hendak mencari keberkahan tidak perlu mencari hal yang macam-macam.
Misalnya saja saat sahur, kamu ingin makan nasi goreng tapi waktu menunjukkan sudah memasuki tengah malam. Tentu, akan kesulitan saat mencari di luar.
BACA JUGA:Perbup Pilkades di Kaur Disusun Ulang
Boleh saja makan sesuai keinginan namun apakah hal tersebut mempersulit atau tidak. Makanlah apa yang ada dan bisa dimakan yang jelas halal tentunya.
Selain itu yang paling utama adalah aspek kebutuhannya dan tidak melalaikan hal-hal yang penting untuk kita dapatkan.
Ustadz Adi Hidayat kembali menerangkan, dalam makan sahur boleh bervariasi, baik makan yang disenangi seperti jus atau makanan lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: